Nasional

Harga Minyak Turun, Seharusnya Harga Premium Lebih Murah

JAKARTA - Penurunan harga minyak mentah mencapai USD40 per barel tidak membuat PT Pertamina menurunkan beberapa produk Bahan Bakar Minyak (BBM) miliknya. Alasannya, lantaran pelemahan Rupiah yang terjadi telah membebani Pertamina.
 
"Kita harus lakukan simulasi untuk tahu kalau penurunan per USD1 untuk ICP nanti berdampak berapa ke harga jualnya pelemahan per Rp100 berapa," ujar Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, Selasa (25/8/2015).
 
Menurut Komaidi, seharusnya harga BBM seperti Premium dijual lebih murah lagi karena penurunan harga minyak mentah. Dia menilai, pelemahan Rupiah memang membebani, namun tidak sebesar penurunan harga minyak mentah.
 
"Tapi lebih murah dari harga sekarang, kalau harga tidak turun bukan karena efek dolar AS tadi, tapi kekeliruan perhitungan pemerintah beberapa bulan lalu," ucapnya.
 
Menurutnya, secara fundamental biaya memang menurun, tapi pemerintah melihatnya bukan dari cost. "Saya melihatnya sekarang ini harga 40 per barel harga premium masih bertengger di situ dan indikator cukup jelas harga non-subsidi lebih murah dengan subsidi," katanya.
 
Komaidi menambahkan, hal tersebut merupakan salah satu justifikasi jika harga ICP turun dolar menguat dan Rupiah melemah jadi alasan pemerintah bertahan. "Itu mengindikasikan masalah komponen biayanya, tapi kebijakan pemerintah sendiri," tukas dia. (rep05)