Pilihan
Mendagri: Tanggung Jawab Kepala Daerah ke Rakyat, Bukan Partai
Sabtu, 22 Februari 2025
Cuti Bersama 2025 dan Libur Awal Ramadhan 1446 H Resmi Ditetapkan
Sabtu, 22 Februari 2025
Gubri Abdul Wahid Sampaikan Program 100 Hari Kerja Usai Dilantik
Jumat, 21 Februari 2025
Jokowi Imbau Kepala Daerah PDIP Hadir Retret: Ini Urusan Pemerintahan
Jumat, 21 Februari 2025
Setelah di Lantik Presiden, Masyarakat Rohil Menunggu Janji Manis Bupati dan Wakil Bupati Yang Baru
Kamis, 20 Februari 2025

Stephen Hawking: Tidak Ada Lubang Hitam di Alam Semesta
Selasa, 28 Januari 2014 - 12:47:00 WIB

Fisikawan ternama, Stephen Hawking, kembali hadir dengan gagasan kontroversialnya. Ia mengatakan bahwa lubang hitam di alam semesta itu tidak ada. Gagasan fisikawan dari Cambridge University itu ditulis dalam makalah berjudul "Information Preservation and Weather Forecasting for Black Holes".
Makalah masuk ke server publikasi ilmiah arXiv pada 22 Januari 2014 lalu dan hingga kini belum di-peer review, belum resmi dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Dalam makalah itu, Hawking menyatakan bahwa event horizon, bisa dikatakan sebagai batas lubang hitam, tidak ada. "Absennya event horizon berarti tidak ada lubang hitam," demikian Hawking menyatakan dalam makalahnya, seperti dikutip Cambridge News, Senin (27/1/2014).
Event horizon selama ini dipercaya sebagai titik di mana apa pun tak dapat balik, termasuk cahaya. Lubang hitam akan "memakan" apa pun yang ada di sekitarnya. Sebagai ganti dari lubang hitam, Hawking menyatakan bahwa yang ada di alam semesta adalah lubang abu-abu.
Lubang abu-abu berbeda dengan lubang hitam karena batas yang tak terlihatnya, disebut apparent horizon, hanya memiliki materi dan cahaya untuk sementara.
Dalam konsep lubang abu-abu itu, didasarkan pada teori kuantum, Hawking menyatakan materi dan informasi bisa keluar atau lari dari lubang hitam. "Tidak ada yang bisa lari dari lubang hitam dalam teori klasik, tapi teori kuantum memungkinkan energi dan informasi lari dari lubang hitam," katanya.
Makalah Hawking dibuat berdasarkan percakapan lewat Skype bersama pihak Kavli Institute dari University of California. (rep05)
LAINNYA
- Dulu Harga Batu Akik Rp 500 Ribu, Sekarang Diobral Rp 25.000
- Indonesia Menang Kostum Nasional Terbaik Miss Universe 2014
- Demi Gigi, Soimah Rogoh Uang Ratusan Juta
- Ini Dia Pendapat Gus Dur Sosoal Perayaan Natal
- Aktivis Muslim: Alhamdulillah, Melodi Alquran Dalam Lagu 2NE1 Dihapus
- Peneliti: Bumi Dulu Dikelilingi Dua Bulan
Tulis Komentar