PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru telah menyerahkan Rp1 miliar zakat Pegawai Negeri Sipil (PNS)-nya ke Badan Amil Zakat (BAZ) belum lama ini. Zakat itu hasil sumbangan pegawai melalui pemotongan gaji sebesar 2,5 persen yang dimulai sejak Juli 2013.

Hal ini ditegaskan Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Zulfadil, Senin (25/11/2013) usai mengelar peringatan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di halaman kantor Walikota. Ia menjelaskan, gaji guru yang dipotong tidak meberatkan yang bersangkutan dalam berzakat.

Bahkan, sambung Kadisdik, pihaknya juga menyerahkan sebagian dari Rp1 miliar itu untuk yang membutuhkan secara langsung, misalnya dengan membantu para siswa miskin. "Kita sudah berkonsultasi dengan BAZ, apakah uang zakat Rp1 miliar itu sebagaian boleh diberikan tidak dalam bentuk uang kepada warga, melainkan kita belikan benda berupa sepeda untuk mendukung keperluan belajar siswa miskin. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, zakat dalam bentuk sepeda diperbolahkan," terangnya.

Lanjutnya, uang zakat itu akan dibelanjakan Rp500 juta untuk pengadaan sepeda bagi siswa miskin. Lebih lanjut, Fadil menambahkan, zakat sepeda akan lebih diprioritaskan untuk siswa sekolah yang berada dipinggiran kota. "Dipilihnya zakat dalam bentuk sepeda guna mendukung program Walikota, yakni Sekolah Bersepeda yang digencarkan sejak pertengahan tahun ini," paparnya.

Dinas Pendidikan mengupayakan, sebelum akhir tahun, zakat sepeda yang dananya berasal dari pemotongan gaji guru sudah diberikan kepada siswa yang berhak menerimanya. "Sisa uang dari zakat sepeda sudah kita serahkan ke BAZ Pekanbaru," timpalnya. (rep1)