Nasional

BP3AKB Gelar Penyuluhan KDRT

PEKANBARU - Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Riau,  menaja penyuluhan sekitar seluk beluk Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), Selasa (12/11/2013) di Hotel Grand Tjokro, Pekanbaru. 
 
Kegiatan yang bertajuk 'Penyuluhan dampak negatif kekerasan terhadap ibu dan anak se-Provinsi Riau Tahun Anggaran 2013' ini diikuti oleh seratusan peserta dari berbagai instansi. "Peserta penyuluhan ini kita fokuskan kepada organisasi wanita, SKPD yang membidangi Perlindungan Anak dan Forum Anak kabupaten/kota se-Provinsi Riau," kata Kabid PA dan Keluarga Berencana BP3AKB, Duni Sriwani MSn kepada Metro Riau.
 
Menurutnya, penyuluhan ini bertujuan agar hak anak terpenuhi dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menciptakan generasi muda yang tangguh, terampil serta inovatif. "Inti dari kegiatan ini agar kekerasan dalam rumah tangga ini tidak terjadi lagi. Melalui kegiatan ini kita juga ingin melihat dan mengetahui bagaimana sebenarnya permasalahan anak dan orang tua di rumah," paparnya.
 
KDRT Meningkat
 
Sementara itu,  Kepala Sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang juga pemateri acara ini, Retno Adji Prasetiayu mengatakan secara nasional angka KDRT setiap tahunnya terus meningkat. Korban KDRT, dikatakan Retno,  umumnya adalah kaum hawa. "Angkanya tiap tahun meningkat. Datanya kita ketahui karena saat ini korban KDRT sudah berani melapoirkan kasusnya ke polisi," sebutnya.
 
Sementara untuk wilayah Riau, dikatakan Retno, tidak ada permasalahan KDRT. Hal ini dikatakannya karena kesadaran masyarakat Riau terutama pria rajin mengikuti bimbingan kerohanian. "Supaya KDRT tidak terjadi, peran masyarakat yang harus ditingkatkan. Masyarakat juga dituntut untuk tanggap dan mau melaporkan kekerasan yang ada dalam rumah tangga," sebutnya. (rep1)