Tiga Hari Terjebak Kolam, Bayi Gajah di Duri Selamat
DURI - Sempat terjebak selama 3 hari di kolam perkebunan milik warga, RT 2 RW 1, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau. Akhirnya bayi gajah berhasil diselamatkan kawanan gajah dewasa lainnya, Sabtu (20/4) pagi lalu.
Belum dapat dipastikan apa penyebab bayi gajah itu bisa terperosok ke dalam kolam. Dari informasi yang dihimpun, bayi gajah ini sebelumnya bersama induknya dan gajah lainnya megintari perkebunan. Diantara sang induk gajah, satu gajah lainnya terpasang (global positioning system) GPS dan ada 3 gajah betina dewasa lainnya.
Kawanan gajah ini menurut pengakuan sejumlah warga sempat melakukan pertolongan terhadap bayi gajah yang terperosok ke kolam yang tidak begitu dalam tersebut.
"Kawanan gajah lainnya terus berusaha mengeluarkan bayi gajah itu. Namun mereka kesulitan mengeluarkan bayi gajah, padahal kolamnya tidak begitu dalam, hanya kurang lebih 1 meter ke dalamannnya," celetuk salah satu warga, seperti dilansir metroriau.
Sejak Jumat (19/4) lalu, berbagai upaya dilakukan induk dan kawanan gajah lainnya. Mulai dari mengajarkan bayi gajah cara memanjat, bertahan pada tubuh gajah lainnya hingga upaya lainnya. Bahkan, gajah-gajah dewasa lainnya berulang kali memberikan pertolongan sambil mengulurkan belalainya dari atas kolam berharap bisa mengeluarkan bayi gajah malang itu.
"Namun karena bayi gajah masih sangat kecil, tidak bisa bertahan lama pada belalai gajah dewasa lainnya. Begitu saat bayi gajah itu ditopang melalui kaki gajah dewasa tetap saja tidak bisa keluar dari kolam. Sementara induk bayi gajah itu terus mengawal di lokasi sambil mencari cadangan makanan yang banyak karena harus menyesui bayinya," tambah Anto, warga lainnya.
Sementara itu, kehadiran pihak Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di lapangan dengan tujuan ingin menolong bayi gajah itu seakan tak diperdulikan kawanan gajah. Bahkan, ketika petugas BBKSDA berusaha mendekat, kawanan gajah lainnya menghalau petugas dengan upaya ingin melukai petugas.
"Kita sudah berusaha mencoba berdialog dengan gajah dewasa lainnya dengan tujuan menyelamatkan bayi gajah itu. Namun, kawanan gajah lainnya seakan tidak ingin kami ikut menolong bayi itu. Beruntunglah selama 3 hari bayi itu terjebak akhirnya bisa diselamatkan kawan gajah lainnya," ujar R Sitinjak dari pihak BBKSDA di lokasi.
Sebelum bayi gajah itu selamat, memang terlihat seruan R Sitinjak kepada kawanan gajah tak dihiraukan. "Jauh dulu lah tuk, kami ini nak menyelematkan anak datuk yang di kolam itu. Biar bisa kumpul bersama rombongan lainnya," seru R Sitinjak kepada induk gajah tersebut dari jarak 5 meter. Namun, bukannya sambutan baik yang diterima R Sitinjak, justru seakan dirinya hendak dilukai kawanan gajah lainnya.
Sementara gajah betina yang terpasang GPS dan diyakini 'Bibi' dari bayi gajah itu terus berusaha mengeluarkan bayi gajah tersebut. "Kawanan gajah dewasa lainnya terus mengejar siapapun yang mendekati lokasi kolam. Mereka pikir kami mau melukai bayi gajah itu atau justru tidak memerlukan bantuan," sabung R Sitinjak sambil menjelaskan, warga dan pihak BBKSDA berhamburan lari menyelamatkan diri masing-masing dari serangan induk gajah.
Usaha sang Bibi gajah tersebut berhasil, dan bayi gajah itu akhirnya bisa keluar. Sekitar pukul 10.40 WIB, bayi gajah itu bisa memanjat pinggiran kolam yang sudah direndahkan sang bibi. Gajah dewasa lainnya langsung menghampiri kolam dan turut membantu saat bayi gajah tersebut agar bisa keluar.
"Bibi gajah itu sangat gigih ingin mengeluarkan bayi gajah itu tanpa bantuan kita, manusia ini. Padahal tadinya mau kita pancing dengan memberi semangka. Sehingga saat gajah-gajah dewasa konsentrasi dengan makanan, pihak kita akan turun langsung ke kolam untuk mengeluarkan bayi gajah itu. Tapi sang bibi tidak mau juga. Tapi syukur kini bayinya sudah bisa berkumpul lagi dengan kelompoknya yang lain," kata Tinjak.
Begitu keluar dari kolam, bayi gajah itu langsung mencari susu induknya dan menyusu pada induknya. Dan, kawanan gajah dewasa lainnya turut mengawal bayi gajah tersebut menyusu pada induknya. Kawanan gajah ini merupakan kelompok yang sudah sangat sering dilihat warga. Sang bibi adalah gajah betina yang dipasangkan GPS oleh BBKSDA untuk memenatau keberadaan kelompok gajah liar, induk bayi gajah ini salah satu kelompok dari gajah betina yang mengalami luka pada kaki kiri akibat kena jeratan. (rep03)
Tulis Komentar