Tiga Warga Diperiksa Polisi Terkait Kebakaran Lahan Simpang Batang
UJUNG TANJUNG - Atas kejadian kebakaran lahan lahan sawit dan kebun nenas yang merebet hingga ke kawasan semak belukar di Simpang Batang, Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Selasa (24/9/2013) lalu, Polsek Tanah Putih memeriksa tiga warga sebagai saksi korban. Belum ada ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut oleh polisi.
Hal ini dibenarkan Kapolres Rohil AKBP Tonny Hermawan melalui Kapolsek Tanah Putih, AKP Usril SH, Kamis (26/9/2013). "Kita terus lidik penyebab kebakaran lahan yang terjadi itu. Sudah tiga saksi kita periksa untuk memperdalam kasus ini," tegasnya.
Ketiga orang yang diperiksa tersebut diantaranya, Saulina Boru Sinaga, Samsul Hadi, dan Andi Saputra. "Dari hasil keterangan ketiganya, pada Selasa (24/9) waktu itu, sekira 13.00 WIB, Saulina Boru Sinaga pulang dari ladang nenasnya menuju kerumah langsung tertidur. Dan, tak berapa lama Saulina ini dibangunkan anaknya memberi tahu kalau ladangnya terbakar. Jadi Saulina disini sementara menjadi korban," terang Kapolres menambahkan.
Korban lainnya, lanjut Tonny, Samsul Hadi, yang ladangnya juga ikut terbakar. "Atas inisiatif mereka berdua melapor ke kita. "Sumber api dari lahan semak belukar tepatnya bersebelahan dengan ladang mereka. Kita terus dalami kasus ini, sejauh ini belum ada yang dapat kita jadikan tersangka. Untuk itu kita butuh kerjasama masyarakat atas informasi berikutnya atas kasus ini," sebutnya.
Di tempat terpisah, tokoh masyarakat Kepenghuluan Rantau Bais, Komar Ismail (54) sangat menyayangkan sikap PT CPI yang hanya menurunkan bantuan mobil Damkar untuk memdamkan api kala itu. "Sudah jelas kebakaran lahan itu tidak jauh dari lokasi operasionalnnya. Tapi, cuma mobil Damkar yang diturunkan. Alangkah baiknya menyediakan mesin air (pompa air, red). Sebab, mobil Damkar itu hanya bisa memdamkan api di tepi jalan saja," gerutunya.
Komar menyatakan, jika PT CPI menurunkan mesin pompa air jinjing, secara otomatis dapat mempermudah untuk memadamkan api. "Kalau pakai pompa air kan kita bisa memadamkan api hingga jauh ke dalam lahan yang terbakar dengan manfaatkan air parit," sebut Komar.
Penghulu Rantau Bais, Al Juflizar sependapat dengan Komar. "Sebaiknya memang pakai mesin pompa air, cuma sayangnya mobil Damkar yang diturunkan PT CPI. Tapi itupun sudah cukup atas perhatian PT CPI," timpalnya. (rep1)
Tulis Komentar