Riau Raya

Pengunjung Riau Expo Keluhkan Tarif Parkir

NYOBLOS - Wabup Rohil, H Suyatno didampingi istri menunjukan jari kelingking usai nyoblos Pilgubri, Rabu (4/9/2013). (rep1)

PEKANBARU - Perhelatan Riau Expo yang digelar di Purna MTQ, Pekanbaru setiap tahunnya, selalu saja mendapatkan keluhan, baik peserta dan pengunjung. Kali ini, masyarakat selaku pengunjung pameran yang bersempena HUT Provinsi Riau ini, mengeluhkan pungutan biaya parkir. Pasalnya, parkir untuk sepeda motor dikenakan Rp3.000, padahal biasanya hanya Rp2.000.

"Kita bukannya keberatan dengan tarif parkir Rp3 ribu ini tapi kan biasanya tidak sebesar ini. Apalagi karcis yang dikasi ini juga tidak seperti karcis-karcis resmi. Biasanya kan ada bolong-bolongnya (porporasi,red) bang, ini kan tidak," ungkap, Abrar, salah seorang pengunjung ketika dilansir MR Network, Selasa (17/9/2013).

Abrar juga menyayangkan, pungutan seperti ini apa diketahui panitia. "Di karcisnya kan tertera Rp2.000 tapi kita diminta bayar Rp3.000, katanya ini untuk bayar pengamanan," tambah Abrar kesal.

Sementara itu, di salah satu stand outdoor, beberapa peserta Riau Expo juga mengeluhkan tidak komitmennya panitia untuk memberikan kenyamanan soal listrik. Pasalnya, listrik di tenda kerucut outdoor yang memiliki fasilitas yang membutuhkan daya listrik, terpaksa tak bisa digunakan. "Kipas dan televisi ini tak bisa digunakan sebagai sarana promosi kita ke pengunjung. Seharusnya panitia memberikan layanan yang baguslah untuk iven ini. Sebab, kita juga membayar mahal untuk stand ini," keluh salah seorang penjaga stand di salah satu stand outdoor Riau Expo.

Target 15 Ribu Pengunjung

Sementara Project Officer Riau Expo, Suryo Wijayanto, kepada Metro Riau, Senin (16/9), mengatakan masyarakat sangat antusias hadiri di acara tersebut. "Jumlah masyarakat yang datang pada saat pembukaan tadi malam kami perkirakan sekitar 15 ribuan pengunjung," katanya.

Suryo berharap, pengunjung akan meningkat tiap harinya. Namun, bila target pengunjung tidak tercapai, pihaknya akan menerapkan penekanan biaya produksi. "Biasanya, even itu ramai pada saat setelah jam kerja, jadi untuk tetap menarik minat masyarakat kami akan melakukan beberapa hal seperti promosi melalui media  sosial, tapi bisa juga dari media cetak dan media elektonik," ujarnya.  (rep1)