Nasional

Wow, Jamaah Umrah Simpang Ampek Hilang di Makkah

SIMPANG AMPEK-Seorang jamaah umrah asal Simpang Ampek, Yuliar Kanun Tamin (68) hilang saat menjalankan ibadah umrah di Mekkah dengan memakai jasa biro perjalanan PT Alheru Bukittinggi, Sumatera Barat.

Akibatnya keluarga korban, Susi (33) melaporkan PT Alheru ke Polresta Bukittinggi untuk meminta pertanggungjawaban terhadap orang tuanya yang hilang sejak 26 Juli 2013.

"Orang tua saya pergi umrah bersama jemaah lain sejak 26 Juli 2013 lalu ke Mekkah. Jemaah lain sudah pulang sedangkan orang tua kami tidak jelas keberadannya," kata Susi di Simpang Ampek, Sabtu (24/8).

Dia mengatakan pihaknya kecewa kepada biro perjalanan umrah itu sehingga melaporkannya ke polisi dengan nomor laporan LP/433/K/VIII/2013/Res.Bkt tertanggal 23 Agustus 2013.

Menurut dia pihak biro PT Alheru diduga mengelak dan tidak bertanggungjawab atas kehilangan orang tua mereka. Padahal jemaah umbrah diberangkatkan oleh biro umbrah itu.

"Ketika ditanya keberadan ibu kami, pihak biro mengelak dan tidak bisa menjelaskannya. Sementara jemaah umrah yang lainnya sudah pulang ke Batusangkar," kata Susi yang didampingi suaminya Mahyudin.

Dia menjelaskan alasan Susi melaporkan PT Alheru ke Mapolresta Bukitinggi karena domisili kantor PT Alheru itu di Kota Bukittinggi. Sementara ibunya berangkat dengan biro perjalanan PT Alheru di Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar pada 15 Juli 2013 bersama jemaah lainnya dengan paket perjalanan 10 hari.

"Tapi sudah hampir satu bulan ibu kami tak pulang juga tak jelas rimbanya, sedangkan Heru pimpinan PT Alheru sudah terkesan mengelak ketika ditelepon, maupun dihubungi, bahkan kasar menjawab pertanyaan kami," ujar Susi kecewa.

Pihaknya sebelum melapor kepolisi sudah sudah berupaya berbaik-baik dengan Heru pimpinan PT Alheru dan berusaha mencari informasi kepada pimpinan rombongan dan rekan-rekan sesama jemaah.

"Menurut cerita teman-teman ibu saya, ibu saja tertinggal di Jeddah, saat orang mau pulang. Tetapi kenapa pihak biro perjalanan tak berusaha mencarinya dan lepas saja dari tanggungjawab," ujar Susi kecewa.

Saat ini ketika pihak keluarga berupaya menghubungi biro yang beralamat di Jalan Raya Tigobaleh Kelurahan Pakan Labuah Kota Bukittinggi tidak menjawab.

"Kemana lagi kami akan mengadu pak, kami ingin tahu keberadaan orangtua kami apakah masih hidup atau tidak," ujar dia.

Lebih jauh dia katakan ibunya berangkat umrah dengan memakai jasa biro travel PT Alheru bersama sekitar 42 jamaah umrah di Batungsangkar pada 15 Juli 2013 dengan biaya Rp27 juta.

"Niat baik dari PT Alheru tak ada sama sekali, rasa belasungkawa, atau rasa kemanusiaan saja tak pernah disampaikan oleh pihak PT Alheru," katanya.

Dia mengharapka dengan dilaporkannya ke polisi pihaknya meengetahui keberadaan ibunya. Dia yakin ibunya masih hidup di Mekkah, dan berharap pihak biro perjalanan agar tidak lepas tanggung jawab. (rep05)