Hukum

Pengguna Dapat Ancaman Pelecehan, Bos Twitter Minta Maaf

London-Pimpinan Twitter di Inggris, Tony Wang, menyatakan penyesalannya atas pelecehan dan ancaman yang diterima pengguna twitter. Ia mengatakan yang tidak bisa diterima di dunia nyata juga tidak bisa diterima di Twitter.

Seperti dikutip BBC, permintaan maaf itu terjadi saat Twitter memperbarui aturan dan mengkonfirmasi akan memperkenalkan tombol "laporkan penyalahgunaan" pada semua perangkat, termasuk komputer. Dalam beberapa kicauannya, Wang mengatakan: "Saya secara pribadi meminta maaf kepada para perempuan yang menerima ancaman di Twitter dan atas apa yang telah mereka alami. "Ancaman ini sama sekali tidak bisa diterima. Ini tidak bisa diterima di dunia nyata, dan juga di Twitter," kata dia.

Sementara, polisi saat ini sedang menyelidiki delapan tuduhan pelecehan termasuk ancaman bom dan perkosaan yang dilakukan terhadap para perempuan. Dua orang telah ditangkap dalam kaitannya dengan ancaman perkosaan terhadap anggota Partai Buruh, Stella Creasy, dan feminis Caroline Criado-Perez.

Wartawan Guardian, Hadley Freeman, Wartawan Independent, Grace Dent, dan wartawan majalah Time, Catherine Mayer, mengatakan mereka menerima ancaman bom yang serupa pada Rabu (31/07) lalu. Chaterine Mayer mengatakan: "Kami tidak menjadi sasaran karena kami adalah aktivis, kami jadi target karena kami perempuan."

Sementara Creasy mengatakan ia menerima permintaan maaf Wang dalam sebuah surat elektronik, tapi itu butuh waktu satu minggu. Twitter telah mengklarifikasi pedoman tentang pelaporan pelecehan dan spam - menegaskan bahwa pengguna "mungkin tidak terlibat dalam penyalahgunaan atau pelecehan." (rep05)