40 Hari Wafatnya

Mengenang Taufiq Kiemas

Jakarta - 40 Hari sudah Taufiq Kiemas meninggal dunia. Sejumlah tokoh pun mencoba mengingat karakter 'terbuka' dari PDIP itu. Taufik memang dikenal bisa akrab dengan semua tokoh dari berbagai latar belakang.

"Taufik itu menjembatani PDIP dengan santri dan kiyai. Religius nasionalis (PBNU-red) dan nasionalis religius (PDIP-red) didekatkan. Anak DN Aidit dan anak Kartosoewirjo pas buka puasa ada (tahun lalu-red)," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj usai acara Mengenang Pemikiran dan Perjuangan Taufiq Kiemas di Hotel Novotel, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2013).

Tokoh senior PDIP Sabam Sirait juga mengenang sosok Taufiq sebagai seorang aktivis tulen yang keras melawan segala hal yang dianggap bersifat tiran. Bakat aktivis dari Taufiq bahkan sudah terdeteksi sejak SMP.

"Dia SMP dan SMA tapi dia berani membakar foto Soeharto. Dia juga dua kali dia dipenjarakan di negeri ini. Tahanan militer di Jalan Budi Utomo. Itu salah satu segi dari Taufik Kiemas," kenang Sabam.

Suami dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut memang tak pernah mau menduduki jabatan Ketua DPP PDIP. Entah apa alasannya, yang jelas menurut Sabam, Taufiq memang sangat konsekuen dengan keuputusannya menolak jabatan partai pimpinan istrinya itu.

"Kalau diajak jadi DPP dia tidak pernah bersedia. Tapi sekali dia bersedia menjadi suaminya Ibu Mega, dia sangat konsekuen membantu Ibu Mega untuk menjalankan partainya," tutur Sabam.

Pengamat politik Yudi Latif memandang Taufiq sebagai politisi yang mempunyai nurani kebangsaan. Tidak semua partai politik bisa melahirkan tokoh seperti Taufiq. Bahkan, Taufiq disebutnya mirip dengan ayahanda Megawati lantaran perjalanan hidupnya diisi dengan perjuangan mempertahankan ideologi. "Kalau kita lihat, perjalanan Taufik Kiemas mirip Soekarno," ucap Yudi. (rep/01)