Polres Rohil Janji Panggil 17 Perusahaan
UJUNG TANJUNG - Polres Rokan Hilir akan memanggil 17 perusahaan yang diduga terlibat kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ke-17 perusahaan itu diantaranya, PT Diamond Raya Timber, PT Esa Indah Timber, PT Rimba Rokan Lestari, PT Rokan Permai Timber, Koperasi Harapan Muliya Sejahtera, PT Perputra Siak Makmur, PT Kilau Kemuning, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Siak Serasa, PT Darmali Jaya Lestari, PT Tridayani Mandiri Utama, PT Riau Bumi Bina Makmur, PT Tumpuan, PT Arara Abadi, PT Titian Tata Pelita, PT Insan Sastra Abadi dan PT Ruas Utama Jaya.
Para perusahaan ini diduga ikut membakar lahan beberapa waktu lalu hingga membuat wilayah Riau diselimuti kabut asap tebal hingga negara tetangga Malayasia dan Singapura. "Kita memanggil perusahaan tersebut untuk dimintai keterangannya soal kabut asap yang menimpa Rokan Hilir belakangan ini," Tegas Kapolres Rokan Hilir, AKBP Tonny Hermawan R SIK, Rabu (03/07).
Menurutnya, berdasarkan data dan fakta di lapangan, ke-17 perusahaan tersebut diduga merupakan penyumbang asap, karena arealnya ikut terbakar. "Bisa saja dari hasil pemeriksaan mereka menjadi tersangka apabila pengembangan penyidikan mengarah kesana. Ynag jelas ecepatanya pihak perusahaan akan kita perikasa satu per satu," sebut Tonny Hermawan.
Senada dari hasil investigasi di lapangan oleh pihak Bapedalda Rokan Hilir yang menemukan sejumlah lahan di areal ke-17 perusahaan itu. "Hasil investigasi tim yang kita turunkan memang terdapat lahan terbakar diareal tujuh belas perusahaan itu," timpal Kepala Bapedalda Rohil, Bachtiar MT.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalihkan satu kompi pasukannya yang saat ini bertugas mengatasi bencana asap di Riau ke Nanggroe Aceh Darussalam, untuk membantu penanganan korban longsor di Takengon dan Bener Meriah akibat Gempa Bumi kemarin.
Kepala BNPB, Syamsur Maarif menyatakan, saat ini kasus Karhutla di Riau sudah mulai menghilang, sedangkan bencana gempa terjadi di Aceh. Diketahui data sementara, korban tewas tertimbun longsor sudah mencapai 22 orang. Saat ini BPNB juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari korban hilang akibat lonsor tersebut.
Dijelaskan Syamsul, kondisi kawasan yang terkena lonsor tersebut saat ini memang tidak gampang untuk diakses. Namun demikian, bantuan melalui jalur darat terus diupayakan untuk membantu warga yang terjebak diantara longsoran.
"Tadi malam kami sudah mengirim satu pesawat carateran untuk mengambil assesment memperkirakan kebutuhan bantuan didaerah ini. Karena saat ini informasi masih simpang siur. Jadi tim dalam pesawat ini kita bagi menjadi dua satu ke Takengon dan satu lagi ke Bener Meriah," ujarnya usai mengikuti pertemuan dengan Pemprov Riau dan Komisi VIII DPR RI. (rep/01)
Tulis Komentar