Nasional

Langit Singapura Mulai Terbebas Kabut Asap

SINGAPURA - Setelah berhari-hari dilanda kabut asap, langit Singapura kembali jernih. Namun hal berbeda dialami Malaysia. Negeri jiran itu masih terus dilanda kabut asap, bahkan kian parah, akibat kebakaran hutan di Sumatera.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (24/6), sebagian besar wilayah Malaysia hari ini terus diliputi kabut asap. Sejumlah wilayah Malaysia selatan paling parah dilanda kabut asap. Di ibukota Kuala Lumpur, indeks polusi hari ini mendekati "sangat tidak sehat" yakni level 200. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak kabut asap melanda negeri itu.

Akibat kabut asap ini, sekolah-sekolah di Kuala Lumpur dan sejumlah negara bagian telah diperintahkan untuk diliburkan. Otoritas setempat pun mengingatkan para orangtua untuk tidak membiarkan anak-anak mereka keluar rumah atau mengenakan masker jika memang harus keluar rumah.

Bahkan di sebuah distrik di Malaysia selatan, dekat Singapura, keadaan darurat diberlakukan setelah rating Indeks Polutan Udara meningkat ke levek 746 pada Minggu, 23 Juni kemarin. Ini level tertinggi di Malaysia sejak krisis asap tahun 1997-1998.

Kemarin, level polusi di Malaysia selatan mulai berkurang namun di wilayah-wilayah lain justru memburuk. Misalnya di kota Port Dickson yang terletak di Selat Malaka, indeks polusi mencapai level "berbahaya" 335.

Adapun di Singapura, situasi kabut asap mulai membaik pada Sabtu, 22 Juni setelah sehari sebelumnya sempat mencapai level 400 yang sangat membahayakan jiwa. Indeks polusi pada Senin pagi tadi berada pada sekitar 50. Namun pemerintah Singapura mengingatkan bahwa masalah kabut asap ini masih bisa kembali terjadi sebelum kebakaran hutan di Sumatera benar-benar teratasi dengan tuntas.

Menteri Lingkungan Hidup Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan, perbaikan kualitas udara ini dikarenakan perubahan arah angin di atas wilayah Singapura. "Namun, kita harus tetap bersiap untuk fluktuasi berikutnya yang tergantung pada keadaan cuaca," tandasnya. (rep05)