Sport

Benitez Perlakukan Pemain Madrid seperti Tentara

Madrid - Rafael Benitez mendapat kritik lagi terkait gaya kepelatihannya di Real Madrid. Benitez disebut memperlakukan pemain seperti "tentara" sehingga tak ada chemistry di antara mereka.
 
Sejak menggantikan Carlo Ancelotti musim panas lalu, Benitez memang mendapat serangan dari sana-sini. Meski pernah meraih sukses bersama klub-klub sebelumnya, Benitez dianggap tak punya kapabilitas memimpin klub sebesar Madrid.
 
Keraguan yang ada setidaknya terbukti ketika belakangan performa Madrid menurun drastis usai melakoni star gemilang di awal musim. Dua kekalahan beruntun di liga beberapa pekan lalu, salah satunya 0-4 dari Barcelona, membuat posisinya digoyang.
 
Belum lagi soal ketidakharmonisan hubungannya dengan para pemain bintang, seperti Cristiano Ronaldo dan James Rodriguez. Ronaldo sendiri bahkan sempat terang-terangan mengkritik gaya kepelatihan Benitez di awal musim.
 
Benitez kian mendapat tekanan setelah kasus dimainkannya Denis Cheryshev yang akhirnya membuat mereka didiskualifikasi dari Copa del Rey.
 
Eks bintang Madrid, Jorge Valdano, yang pernah melatih tim tahun 1994 hingga 1996 itu, menilai Benitez tidak mampu menjalin kedekatan dengan para pemain seperti halnya Ancelotti. Sehingga, para pemain pun menjadi kaku karena gaya Benitez melatih. Valdano menilai Florentino Perez sudah berjudi dengan memilih Benitez.
 
"Para pemain yang mendengarkan dan bersimpati pada Ancelotti, kini mereka harus mematuhi perintah Benitez layaknya tentara - ini tidak sama seperti sebelumnya," ujar Valdano seperti dilansir Soccerway.
 
"Florentino mengambil risiko dengan memecat pelatih yang sudah sangat dekat dengan pemain. Sangat sulit mendapatkan tim yang mencintai pelatih mereka," sambungnya.
 
"Rafa Benitez berusaha keras mencapai level itu; Ancelotti meraih itu tanpa usaha keras dan membuat Rafa makin sulit melakukannya karena pendekatannya begitu dingin dengan para pemain."
 
"Untuk membuat tim ini solid lagi, cara Benitez adalah memastikan tim menang, gol-gol untuk Cristiano, tontonan menarik untuk fans - tapi pertama-tama dan yang terpenting adalah hasil."
 
"Satu-satunya masalah adalah tidak ada jaminan Anda akan selalu menang dalam sepakbola dan itu akan makin sulit diraih ketika tidak ada orang, sebuah ide atau nilai-nilai yang mana bisa menelurkan sebuah "rasa bangga memiliki tim" di dalam ruang ganti," tuntas Valdano.(rep05)