Nasional

Hebat! Satelit Indonesia, Lapan A-2 Diorbitkan Hari Ini

JAKARTA - Senin, (28/9/2015) hari ini bakal menjadi momen bersejarah bagi dunia antariksa nasional. Sebab satelit pertama karya anak bangsa dan dibuat di Indonesia, bakal diorbitkan ke luar angkasa pukul 11.30. Titik peluncuran ada di Pusat Antariksa Satis Dawan di Sriharikotta, India.
 
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, Indonesia belum mempunyai roket peluncur ruang angkasa.  "Sehingga satelit Lapan-A2 atau disebut juga Lapan-Orari menumpang roket milik India," kata dia di Jakarta, Ahad (27/9/2015).
 
Guru besar riset bidang astronomi itu menjelaskan, satelit Lapan-Orari ini merupakan adik dari satelit Lapan-A1 (Lapan-Tubsat). Satelit perdana hasil kerja sama Indonesia dengan perusahaan TU Jerman itu diorbitkan ke luar angkasa pada 2007 silam.
Menurut Thomas, masa orbit satelit Lapan-A1 sejatinya diperkirakan berakhir pada 2013 lalu. Tetapi beberapa waktu lalu satelit Lapan-A1 itu masih mengirim video pemotretan bumi dari ketinggian 630 km di atas permukaan air laut. 
 
"Kami berharap peluncuran satelit Lapan-Orari ini berjalan sukses," tuturnya.
Hingga kemarin petang Thomas terus memantau laporan langsung dari India. Dia menjelaskan hitung mundur (countdown) peluncuran roket oleh otoritas India sudah berjalan. Thomas juga menjelaskan seluruh pengecekan pra peluncuran juga sudah dituntaskan. 
 
"Termasuk kondisi cuaca di lokasi peluncuran juga dipantau terus. Semuanya dilaporkan dalam kondisi baik,” tuturnya.  Rencananya siang ini jajaran Lapan akan melaksanakan pemantauan langsung detik-detik peluncuran roket berbandrol Rp40 miliar itu. Sedangkan untuk ongkos menumpang roket India sekitar Rp7,6 miliar.
 
Thomas menjelaskan satelit Lapan-A2 ini memiliki beberapa fungsi vital. Pertama adalah observasi bumi dengan dibekali kamera super canggih. Hasil pemotretan ini akan diterima oleh stasiun Lapan yang ada di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
 
Fungsi lainnya adalah satelit ini akan menerima sinyal dari kapal-kapal yang lalu lalang di perairan Indonesia. Sehingga bisa digunakan sebagai kontrol lalu-lintas laut. Fungsi ini mendukung program tol laut Presiden Joko Widodo.
 
Kemudian fungsi terakhir satelit ini adalah sebagai pemancar radio amatir (Orari). Kemampuan ini diharapkan bisa membantu mitigasi bencana. Sebab ketika ada bencana alam, infrastruktur telekomunikasi konvensional sering mengalami gangguan. 
"Inilah sebabnya satelit ini juga disebut satelit Lapan-Orari," katanya.
 
Pengurus pusat Orari Erdius Zen menuturkan dia sangat optimis terhadap peluncuran satelit Lapan-Orari itu. Apalagi mereka bersama Lapan sudah melakukan pengecekan fisik satelit sebelum diorbitkan.
 
Seperti pengujian terakhir pada 14 Agustus lalu. Erdius mengatakan fungsi voice repeater amatir radio dan automatic packet reporting system (APRS) berjalan dalam keadaan baik.  "Kami berharap satelit ini menjadi kebanggaan bangsa dan anggota Orari,” tuturnya.(rep04)