Dampak Bebas Visa

Indonesia Jadi Tempat Kejahatan Transnasional

JAKARTA - Keberadaan kejahatan transnasional bukan isapan jempol belaka. Dalam kurun waktu kurang dari lima bulan, ratusan orang yang tergabung dalam kejahatan transnasional berhasil dibekuk aparat Subdirektorat Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
 
Belakangan, sekitar 96 orang warga negara (WN) Taiwan dan Tiongkok berhasil diamankan karena terlibat dalam penipuan dan pemerasan terhadap sejumlah pejabat di Tiongkok. Puluhan orang tersebut melakukan aksinya dari sejumlah titik di Jakarta.
 
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian memerhatikan persoalan di balik rentannya Indonesia menjadi tempat praktik kejahatan transnasional. Salah satunya adalah karena dampak dari aspek berlakunya bebas visa bagi sejumlah negara.
 
"Bebas visa, ada positif dalam berbagai aspek. Tapi ada aspek negatifnya. Bukan menguntungkan Indonesia tapi mereka lakukan tindak pidana yang merugikan Indonesia," kata Tito di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
 
Dampak dari adanya aksi kejahatan tersebut, lanjut Tito, berupa tercorengnya nama Indonesia di mata internasional. Selain itu, juga terlihat dari belum siapnya penegakan hukum di Indonesia.
 
"Ke depan kita akan waspada terkait kebijakan hubungan dengan luar negeri," jelas Tito.
 
Dari kasus ini, Kepolisian Indonesia, khususnya Polda Metro Jaya akan mengedepankan dan mengintensifkan penganan kejahatan transnasional. Salah satunya dengan menjalin hubungan dengan beberapa negara lain.(rep0