Jakarta- Pemerintah masih tak habis pikir soal mahalnya harga daging di dalam negeri yang masih mencapai Rp 95 ribu per kg. Padahal kuota impor terus dibuka. Karena itu, pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk mengimpor daging guna menstabilisasi harga jelang Ramadan.

"Fungsi Bulog bukan hanya mencari keuntungan tetapi juga sebagai stabilisasi. Begini, buat saya tidak masuk akal harga daging tahun 2012 itu US$ 3/kg di Australia sampai di sini, sedangkan harga jual kita Rp 75 ribu. Harga sekarang (2013) di Australia US$ 2,92/kg (sekitar Rp 27 ribu), harga kita kok Rp 95 ribu. Kenapa? Itu kan ada di tangan swasta yang diberikan kuota," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dilansir detikfinance usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (28/5).

Hatta menyatakan, kebijakan pemerintah menunjuk Bulog sebagai importir dan stabilisator harga daging hanya sementara saja. Tujuannya untuk mengantisipasi tingginya harga daging memasukan Ramadan dan lebaran.

"Ini bersifat sementara, untuk mengantisipasi gejolak harga sebelum lebaran. Nah ini telah kita putuskan dan ini disebut dengan intervensi. Intervensi inilah yang hanya bisa dilakukan Bulog," katanya.

Namun untuk kuota impor yang akan diberikan kepada Bulog, Hatta belum berani mengatakan. Sampai saat ini kuota tersebut masih dihitung secara detil oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

"Kalau sudah menyangkut kuota itu diserahkan kepada mentan dan mendag silakan dibicarakan sesegeranya, sehingga harga daging bisa stabil. Jangan nggak bisa Bulog harus bisa stabilkan harga daging," cetusnya.

Terkait masih tingginya harga daging ini, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah tempat pembibitan dan penggemukan sapi di Serang, Banten, hari ini (28/5/2013). Hal ini untuk mengetahui pasokan dan rantai distribusi sapi.

Suswono mengunjungi Breeding station PT Lembu Jantan Perkasa (LJP) di Serang. LJP merupakan sebuah peternakan penggemukan Sapi dan pembibitan sapi potong di Jalan Raya Serang .

Dalam Sidak tersebut Suswoono meninjau lokasi penggemukan sapi Australia, bibit sapi sampai pakan sapi. Awalnya, Suswono akan bersama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, namun dipastikan Gita tak hadir dalam acara tersebut.

Seperti diketahui harga daging di beberapa wilayah Indonesia terutama di Jabodetabek masih bertahan tinggi Rp 95.000-100.000 per Kg. (rep05)