Politik

Puluhan Kader Demokrat Ngamuk di Lokasi Kongres

Surabaya-Puluhan kader Partai Demokrat yang menamakan diri Kaukus Penyelamat Partai Demokrat mendatangi lokasi kongres di Hotel Shangri-La, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Senin (11/05/2015).
 
Mereka mendatangi area registrasi di lantai 3, Hotel Shangrilla. Kericuhan terjadi karena puluhan anggota Kaukus Partai Demokrat tidak bisa registrasi.
 
Setiba di lokasi kongres, mereka langsung menuju lantai 3 untuk melakukan registrasi. Puluhan anggota Kaukus ini bertemu dengan panitia pendaftaran registrasi. Namun, bersamaan dengan itu panitia menyatakan bahwa registrasi sudah ditangani oleh DPD masing-masing.
 
"Silahkan bapak-bapak mengadu ke Panitia Crisis Center. Ada yang berwenang disama dan kami tidak punya kewenangan," kata salah satu petugas registrasi, Senin (11/5/2015).
 
Puluhan anggota kaukus ini hendak menuju Crisis Center, namun ada beberapa kader Partai Demokrat yang berteriak kepada salah satu anggota Kaukus Penyelamat Partai Demokrat, yakni, Pauluskia Ketua DPC Barito Timur, Kalimantan Tengah berteriak. "Paulus jangan bikin malu Kalimantan," teriak salah satu peserta yang diduga berasal dari tempat yang sama.
 
Kontan saja, akibat teriakkan itu Paulus pun menyahutinya. Hingga kericuhan terjadi. Teriakkan keduanya pun memancing perhatian sejumlah wartawan yang ada di lokasi.
 
Paulus juga diseret oleh panitia Crisis Center. Namun, oleh beberapa anggota yang lain tidak diperbolehkan. Hingga akhirnya, Paulus diseret lagi masuk ke ruang Sumatara dengan pengawalan Rajawali Guard. Disusul oleh sejumlah anggota Kaukus Penyelamat Partai Demokrat lainnya.
 
Ihsan, Sekretaris Kaukus Penyelamat Partai Demokrat mengatakan, yang datang ke lokasi saat ini adalah sejumlah Ketua DPC yang dipecat. Mereka datang sambil membawa SK pengangkatan yang ditandangani oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Eddhi Baskoro Yudhoyono.
 
"Kami ingin meminta hak suara dipulihkan. Ternyata kami tidak mendaftar sebagai peserta Kongres," kata Ihsan yang juga Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPD Partai Demokrat Jawa Tengah.
 
Hingga saat ini di ruang Sumatera masih berlangsung mediasi tertutup. Sejumlah petugas keamanan disiagakan di depan pintu dan awak media dilarang masuk. (rep05)