Nasional

Nilai Tukar Ongkos Haji Tetap: 1 Dolar AS = Rp12.500

Jakarta- Selama ini calon jamaah haji diliputi kegalauan ketika melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Sebab besaran BPIH yang dipatok dengan mata uang dollar Amerika (USD), menggunakan kurs di pasaran. Jika nilai tukar rupiah sedang menguat, jamaah bisa untung. Tapi sebaliknya juga bisa buntung.
 
Namun tahun ini Komisi VIII DPR bersama Kemenag membuat regulasi baru. Yakni kurs yang dipakai untuk perhitungan BPIH diputuskan tetap. Alias tidak mengacu pada kurs di pasaran. Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kurs BPIH dipatok 1 dolar AS = Rp12.500.
 
Jadi dengan besaran BPIH senilai 2.717 dolar AS per jamaah, maka bisa dipastikan seluruh jamaah haji menanggung ongkos haji sekitar Rp33,9 jutaan. "Jika ada selisih kurs (lebih mahal dari Rp12.500, red) maka akan ditalangi dari dana darurat (safe guarding, red)," katanya di Jakarta Ahad (3/5/2015).
 
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, sudah menghitung bersama dengan Kemenag terkait kemampuan dana darurat itu. Saleh menuturkan dana darurat yang disiapkan mencapai Rp100 miliar. Dia yakin dana ini cukup untuk menutup gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar.
 
 Selain itu Saleh juga menyebutkan bahwa besaran BPIH Indonesia tahun ini lebih murah dibandingkan negara tetangga. Dia mengatakan ongkos haji di Malaysia dua tahun terakhir adalah 9.980 ringgit atau setara dengan Rp36 jutaan (1 ringgi = Rp3.616).
 
Sementara tahun lalu ongkos haji paling murah di Singapura ditetapkan sebesar 6.990 dolar Singapura atau sekitar Rp68,3 juta (1 dolar  Singapura = Rp 9.777). Sedangkan ongkos haji paling mahal di negara berpenduduk 5,4 juta jiwa itu adalah 13.650 dolar Singapura atau sekitar Rp133 jutaan.
 
Sedangkan biaya haji di Brunei Darussalam baru-baru ini ditetapkan dalam rentang 8.000 dolar Brunei hingga 15 ribu dolar Brunei. Jika dikurskan dalam rupiah, rentang biaya haji di Brunei mulai dari Rp78,1 juta hingga Rp146,5 jutaan. "DPR bersama Kemenag akan terus mengupayakan BPIH yang relatif lebih murah di tahun-tahun berikutnya," kata dia. (rep05)