Sosialita

Haru Biru Kisah Asmara Jedar

Jakarta - Artis Jessica Iskandar, 27 tahun, mengaku harus mengasingkan diri ke Amerika Serikat selama mengandung El Barack Alexander, anak hasil pernikahannya dengan Ludwig Franz Willibald. Mantan presenter acara Facebookers itu memilih meninggalkan Indonesia agar bisa menghindari pantauan publik. "Saya memutuskan pergi ke Amerika," ujar Jessica di Jakarta, Senin, 9 Maret 2015.
 
Jessica menjelaskan ia terpaksa menumpang hidup di rumah kakaknya selama proses kehamilan. Berbagai macam tekanan ia alami selama hampir tujuh bulan. Anak yang ia kandung tak pernah mendapat perhatian dari ayahnya. Begitu pun saat proses persalinan. "Saya sakit, berjuang antara hidup dan mati, diinduksi selama empat hari, melahirkan. Semuanya saya lakukan sendiri tanpa dukungan suami," katanya.
 
Jessica mengaku tak pernah meminta nafkah dari Ludwig selama tinggal di Negeri Abang Sam. Semua kebutuhan hidupnya ia tanggung sendiri. Ia mengaku tulus dan ikhlas menjalani kehidupan pahitnya. Semua itu ia lakukan agar El Barack, buah hatinya, bisa tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sukses. "Saya tidak pernah meminta apa-apa. Belum pernah satu sen pun. Selama ini tidak pernah ada dukungan lahir dan batin dari suami saya," ujarnya.
 
Meski demikian, Jessica mengaku mampu menjalani cobaan itu dengan senyuman. Ia mengklaim bisa tegar menghadapi kesulitan itu semua. "Ketika saya hamil, saya merasa mendapat anugerah dari Tuhan. Saya merasa menjadi wanita yang sempurna. Saat melihat wajah anak saya, semua masalah seolah-olah menjadi kecil. Meski selama ini saya selalu sedih dan menangis, saya bisa bersyukur dan bahagia," kata putri pasangan Hardi Iskandar dan Wuri Wulandari itu.
 
Harapan Jessica untuk membina hubungan rumah tangga terancam kandas. Pria yang menjadi ayah dari anak yang ia kandung mengajukan gugatan legalitas akta pernikahan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Ludwig menganggap pernikahan itu tidak pernah terjadi lantaran tidak dibuat oleh petugas yang resmi. Pernikahan mereka juga tidak dijalani lewat proses pemberkatan yang sah.
 
Jessica menegaskan ia tidak mempersoalkan apa pun putusan pengadilan atas status pernikahannya. Ia mengaku tak keberatan jika harus merawat buah hatinya seorang diri. Ia hanya berharap anaknya kelak mendapat pengakuan dari ayahnya. "Terserah bapaknya mau apa. Kalau dia mau pergi dari hidup saya, silakan. Tapi dia harus mengakui bayi El adalah anak dia," kata perempuan kelahiran Jakarta, 29 Januari 1988 itu.
 
Jessica mengakui ia tengah menjadi korban percintaan. "Sepengetahuan saya, cinta itu indah. Dia selalu memperhatikan saya, sayang sama saya, selalu ada buat saya, menemani saya. Itu yang bikin saya jatuh cinta. Tapi, ternyata...sekarang saya kemakan sama cinta itu sendiri," ujarnya. Padahal, semula Jessica menaruh harapan besar bisa membina rumah tangga bersama Ludwig. "Saya langsung merasa hati saya tertusuk. Saya stres," katanya.
 
Jessica menjelaskan masalah mulai tercium selang sebulan usai melahirkan anaknya di Amerika. Saat kembali ke Jakarta, ayah kandung anaknya diketahui sudah lama pulang ke negara asalnya, Jerman. Yang membuatnya makin tertekan adalah kabar dari pengacara Ludwig. "Saya begitu kaget saat mendapat e-mail dari pengacaranya Ludwig yang ingin bertemu untuk membicarakan hak asuh anak," ujar presenter yang pernah menelurkan album mini Cerita Cinta itu.
 
Selang beberapa hari kemudian, Jessica kembali mendapat kabar jika Ludwig berencana mengajukan gugatan atas akta pernikahannya. "Hati saya seperti hancur. Saya seperti tidak tahu lagi apa artinya hidup," katanya. Masalah yang ia hadapi rupanya tak hanya ia rasakan seorang diri. Anak kandungnya, El, pun ikut merasakan itu. "Saya sadar anak saya ikut tertekan. Dia jadi sering menangis dan rewel." (rep01/tco)