Hukum

Dewan Sebut Banyak Persoalan Anak Pekanbaru Belum Tuntas

Pekanbaru-Perempuan Parlemen Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terus menggiatkan pembentukan Forum Anak Kota itu, pada 2015 sebagai upaya membantu menuntaskan banyaknya persoalan anak yang belum terselesaikan dengan baik.
 
"Banyak permasalahan anak seperti pembebanan biaya cukup besar untuk masuk sekolah dalam tahun ajaran baru, berbagai pungutan bagi pembangunan sekolah, jual buku oleh pihak sekolah dan lainnya yang justru memberatkan anak dan orang tuanya," kata Roem Diani Dewi, SE, MM anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.
 
Menurut Roem politikus asal PKS itu, berbagai pungutan yang diterapkan Komite sekolah bersama Kepala Sekolah diberlakukan sama pada semua anak dan orang tua tanpa memberikan toleransi kepada anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
 
Ia mengatakan, berbagai kebijakan sekolah dan komite sekolah yang "bermain" dalam hal ini jelas memberatkan anak dan orang tua mereka padahal anak berhak memperoleh pendidikan dengan layak sesuai amanat undang-undang.
 
"Oleh karena itu keberadaan Forum Anak Kota Pekanbaru, diharapkan bisa menyuarakan berbagai persoalan yang dihadapi anak tersebut agar sekolah dan komite sekolah tidak lagi bersikap semena-mena terhadap generasi penerus bangsa ini," katanya.
 
Roem memandang bahwa sebenarnya persoalan yang memberatkan anak tidak akan terjadi jika komite sekolah dan oknum kepala sekolah tidak bekerja sama membuat peraturan sepihak.
 
Padahal komite sekolah juga berasal dari perwakilan orang tua pelajar yang seharusnya bisa membela, memberdayakan, melindungi dan menegakkan hak-hak anak.
 
"Sementara itu keberadaan Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, yang seharusnya bisa mengontrol kebijakan sekolah yang tidak pro anak itu, dan seharusnya bisa tegas menegur mereka, namun cenderung diabaikan karena anggota komite sekolah yang juga wali pelajar itu banyak berasal dari kalangan pejabat," katanya.
 
Kini, katanya lagi, perempuan parlemen yang beranggotakan tujuh legislator membidangi perempuan dan anak, diketuai Ida Yulida Susanti itu akan terus mensosialisasikan pada tiap sekolah pentingnya pembentukan forum anak tersebut.
 
Keberadaan forum anak tersebut ke depan akan lebih berperan menyampaikan informasi dari anak untuk anak, dan mengkritisi berbagai kebijakan komite sekolah dan sekolah jika tidak berpihak kepada anak hingga berdampak anak telah dirugikan. (rep05/ant)