Nasional

Sosok Gayatri Wailisa di Mata Sahabat

Gayatri Wailisa adalah Duta anak ASEAN dari Indonesia. Dia menguasi berbagai macam bahasa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, India, Rusia, hingga bahasa Tagalog.
 
Pada Maret 2014, Gayatri Wailissa mendapatkan penghargaan Young Hero Award 2014 karena jasanya yang begitu luar biasa bagi negara. Kepergian Gayatri memang terbilang sangat mendadak. Apalagi diusianya yang baru 17 tahun. Mega, sahabat Gayatri mengaku kaget dan tidak menyangka mendengar kabar kepergian gadis asal Ambon itu.
 
"Dia (Gayatri) itu anaknya asyik. Mungkin kalau orang lihat, dia anaknya kuper (kurang pergaulan). Tapi aslinya kalau misalnya Kita temanan sama dia, asyik. Suka ngelawak gitu, lucu," kata Mega saat ditemui di RSPAD, Jakarta, Jumat 24 Oktober 2014. 
 
Mega yang merupakan teman sekolah ketika SMA menambahkan, meski punya keahlian menguasai banyak bahasa, namun Gayatri sempat kesulitan mendapat beasiswa.
 
Tetapi karena kegigihannya, akhirnya Gayatri mendapatkan beasiswa pada kelas dua SMA. Dia mendapatkannya sesuai dengan keinginannya yakni sekolah dengan jurusan diplomat.
 
"Dia dapat beasiswa di Australia untuk sekolah diplomat. Karena cita-citanya memang sebagai diplomat," kata Mega.
 
Menurut Mega, kemampuan Gayatri yang menguasi banyak bahasa sudah terlihat sejak dia pertama kali berteman di bangku SMA. Kata dia, almarhumah merupakan sosok yang tekun belajar dan mempunyai cita-cita tinggi. Sekaligus sebagai sosok yang kerap memberikan motivasi.
 
"Dia memotivasi (hidup) saya. Dia yang selalu bilang kita itu walapun hidup dalam keterbelakangan, kita bisa mampu," ujarnya, seperti yang dikutip dari viva.co.id.
 
Seperti diberitakan, Gayatri Wailissa meninggal dunia di Rusah Sakit Abdi Waloyo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam 23 Oktober 2014. 
 
Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto untuk melakukan visum.
 
Tetapi saat ini, RS Abdi Waluyo belum memberi keterangan secara resmi penyebab meninggalnya gadis muda itu. Selanjutnya, jenazah Gayatri akan disemayamkan di tanah kelahirannya, Ambon, Maluku.
 
Belum diketahui apa penyebab meninggalnya remaja yang menguasai 14 bahasa ini. Pangdam Brawijaya, Eko Wiratmoko, sebagai orangtua angkat Gayatri menyebutkan, keterangan terakhir dari dokter pembuluh darah Gayatri di bagian otak pecah sehingga menyebabkan koma. (rep01)