Nasional

Harga Daging Selangit, Pemerintah Panik

JAKARTA - Harga daging di beberapa daerah sudah amat melambung, menembus Rp100 ribu per kilogram, bahkan lebih. Kondisi ini membuat panik pemerintah karena di luar perkiraan.

Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian, Suswono dilansir vivanews.com di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7) menyatakan, bahwa menjelang Lebaran, harga daging memang akan naik. Namun, dia tidak menyangka kenaikannya menjadi tidak terkendali seperti saat ini. "Pelaku usaha sudah janji tidak menaikkan harga sampai di atas Rp100 ribu," ujar Suswono.

Kementerian Pertanian memajukan jatah impor daging untuk kuartal ketiga dapat diwujudkan pada bulan ini. Menurut Suswono, langkah ini ditempuh demi menjaga ketersediaan daging untuk memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi.

"Sebetulnya yang menjadi barometer itu Jabodetabek. Ini yang kami evaluasi, jangan sampai harga menggila," katanya.
Mengenai dugaan ulah para spekulan, Suswono menyerahkan penanganan kepada para pihak berwenang. Suswono sudah meminta agar jangan segan melakukan penindakan jika ada yang terbukti melakukan penimbunan untuk mengendalikan harga.

"Kami sedang berusaha keras, data yang diperoleh merupakan kondisi riil yang terjadi di lapangan," kata Suswono.
Sementara terkait harga daging selangit ini, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyebutkan operasi pasar daging oleh Perum Bulog bakal dilakukan jelang seminggu Lebaran. Padahal sejak awal Puasa ini, APDI mencatat lonjakan harga daging sapi sudah makin liar.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengungkapkan daging beku Bulog baru bisa merembas ke masyarakat pada H-7 Lebaran.

"Hasil rapat koordinasi dengan Kementerian Pertanian di bawah arahan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan daging Bulog baru bisa masuk di H-7 lebaran. Bulog baru bisa melakukan stabilisasi harga di akhir bulan Ramadan," ungkap Asnawi dilansir detikfinance, Selasa (9/7).

Selama daging Bulog belum masuk ke pasar, harga daging sapi terus bergerak liar dan tidak akan turun.
"Stok daging Bulog saat ini belum ada. Selama itu juga harga daging akan bergerak liar. Jika daging Bulog masuk harga daging baru bisa dikontrol. Awal Ramadan ini harga daging sapi masih liar," katanya.

Pedagang pun antusias bila nanti daging Bulog merembas ke pasar tradisional. "Kalau daging Bulog sampai ke pasar, kami sangat menyambut baik. Artinya kita coba giring teman-teman untuk mensukseskan penurunan harga daging di pasar," cetusnya.
Bulog dapat alokasi kuota daging sapi beku impor sebesar 3.000 ton hingga akhir tahun 2013. Hal ini bagian dari tugas yang diberikan pemerintah kepada Bulog untuk menstabilkan harga daging. (rep05)