Jakarta - Galaila Karen Agustiawan menyatakan mundur dari jabatan Direktur Utama Pertamina per 1 Oktober 2014. Karen pernah mengungkapkan sejak menjadi orang nomor satu di perusahaan minyak itu, dia tak pernah mengajukan cuti.
“Selama menjadi direktur, saya berhenti jadi manusia. Me time-nya tidak ada, adanya your time terus, ha-ha-ha…,” ujar Karen dalam sebuah perbincangan dengan Tempo pada medio Juni 2013.
Sejak diangkat pada Februari 2009, Karen langsung bergerak cepat membenahi perusahaan pelat merah yang mengurusi masalah minyak dan gas bumi tersebut. Salah satu gebrakan perempuan kelahiran 19 Oktober 1958 ini adalah merombak manajemen Pertamina.
Ia mengakui langkahnya yang energetik itu dilandasi oleh filosofi tari yang bergerak teratur dan berharmonisasi dengan musik. Aktivitas menari dikenalnya sejak kecil saat berlatih balet. Nama Galaila pun, menurut Karen, diambil dari seorang balerina Rusia yang digemari sang ayah, Soemiatno.
Kini Karen menghentikan langkahnya di dunia minyak. Dia memilih menjadi seorang pengajar. Menurut Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Karen akan mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Karen sebelumnya juga mengaku senang mengajar. Ia sering mengisi kuliah umum di Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Universitas Indonesia. Ia terinspirasi film favoritnya, To Sir with Love, cerita tentang seorang guru yang diperankan Sidney Poitier dalam mendidik anak-anak nakal di Bronx, New York. (rep01/tco)