RENGAT -Ratusan warga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Inhu, Kamis (19/6). Unjuk rasa ini dipicu sengketa hasil penghitungan suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di tingkat kabupaten.
Bahkan pada aksi unjuk rasa tersebut warga nyaris melakukan tindakan anarkis dengan merusak kantor KPU Inhu. Beruntung personil dari Polres Inhu sigap melakukan antisipasi sehingga aksi unjuk rasa dapat berlangsung aman tanpa ada yang dirugikan.
Hal itu merupakan bagian dari simulasi pengamanan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang digelar Polres Inhu, Kamis (19/6) di depan Kantor Camat Rengat. Simulasi ini sempat mengundang perhatian warga yang menyangka telah terjadi aksi unjuk rasa di depan Kantor Camat Rengat.
“Apabila terjadi kerusuhan atau aksi unjuk rasa pada tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dari awal sudah kita siapkan pola pengamanannya, seperti yang diperagakan pada simulasi ini,” ujar Kapolres Inhu, AKBP Aris Prasetyo Indaryanto disela-sela kegiatan simulasi.
Ditegaskan Kapolres, pihaknya telah siap melaksanakan pengamanan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. Bahkan Polres Inhu sudah mempersiapkan dua pertiga kekuatannya ditambah 30 personil dari Brimob Polda Riau.
Tidak itu saja, pada hari pelaksanaan pemilihan, 9 Juli 2014 mendatang, Polres Inhu akan mendapat tambahan pengamanan dari Polda Riau sebanyak 61 personil. “Penambahan sebanyak 61 personil dari Polda Riau baru akan tiba sekitar H – 3 pelaksanaan Pemilu Presiden,” ungkapnya.
Berkaitan dengan pengamanan TPS, pihaknya telah menyiapkan tiga pola pengamanan. Diantaranya, pola aman, pola rawan I dan pola rawan 2. Untuk pola aman, Polres Inhu telah menyiapkan sebanyak 2 polisi dibantu 10 orang Linmas untuk lima TPS.
Kemudian untuk pola rawan I, disiapakan sebanyak 2 polisi dibantu 4 Linmas untuk 2 TPS dan pola rawan II disiapkan 2 polisi dibantu Linmas 2 orang untuk 1 TPS. “Pola aman itu pada umumnya berada dalam kota dan sebagian dikecamatan. Untuk rawan I berada di daerah perbatasan atau sulit dijangkau dan rawan II khusus untuk Rutan dan Rumah Sakit,” sebutnya, dilansir inhusatu.com.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 dan bersama-sama menjaga keamanan, termasuk terhadap rumah yang ditinggal saat hari pencoblosan. “Siapapun yang terpilih, itu lah Presiden kita dan masyarakat harus mendukungnya,” harapnya. (cr01/isc)