MALANG - Pelatih Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, Suharno, mengaku hasil imbang 2-2 yang diraih anak asuhnya ketika menjamu Persib Bandung, Minggu (25/5), karena pemain kurang konsentrasi dalam menjaga pergerakan para pemain Persib.
"Dua gol Persib yang bersarang ke gawang Arema semata-mata karena kurangnya konsentrasi pemain kita, sehingga target meraih poin sempurna dan mengganti poin yang hilang ketika menjamu Semen Padang pun gagal," katanya di Malang, Minggu (25/5) malam usai pertandingan.
Ia mengaku hasil imbang tersebut memang mengecewakan, namun tim pelatih juga menghargai kerja keras pemain.
Irama pertandingan secara keseluruhan, katanya, cukup baik, bahkan Arema mampu mendominasi, meski akhirnya gagal mendulang poin penuh di kandang dan gagal "revans" dengan Persib Bandung.
Menyinggung dua gol Arema yang dianulir wasit karena dianggap "offside", Suharno mengatakan bahwa hal itu keputusan mutlak wasit sehingga semua pihak harus menghormatinya.
Senada dengan Suharno, kapten Arema Victor Igbonefo yang menggantikan Ahmad Bustomi karena ditarik keluar pada babak kedua, menyatakan dua gol Persib yang bersarang ke gawang Kurnia Meiga karena pemain lebih banyak melihat bola dan kurang konsentrasi.
"Pemain banyak yang melihat pergerakan bola dan melupakan pergerakan serta arah pemain Persib. Ke mana arah dan pergerakannya tidak menjadi target, sehingga ketika ada peluang, Persib dengan mudah menyarangkan bolanya ke gawang Arema," katanya.
CEO Arema Iwan Budianto mengatakan proses penyelesaian dalam pertandingan selama 90 menit itu, cukup membanggakan, meski hasilnya tidak memenuhi target, mengamankan tiga poin di kandang.
"Kecewa pasti, tapi mengejar ketertinggalan dua gol pada babak kedua merupakan kerja keras pemain yang luar biasa. Arema memang mendominasi permainan dan dukungan Aremania juga luar biasa, namun satu menit peluang Persib, bisa dimaksimalkan menjadi sebuah gol," ujarnya.
Berbeda dengan kubu Arema, kubu Persib Bandung yang diarsiteki Djajang Nurjaman cukup senang mampu menahan imbang Arema di kandang, bahkan gagal "revans" dari putaran pertama, dimana Arema takluk 3-2 di kandang Persib.
"Target kita 'mencuri' poin di kandang Arema berhasil, meski hanya memetik satu poin. Namun, menghadapi Arema dengan komposisi 'full team' menjadi sesuatu yang luar biasa dan menjadi kebanggaan tersendiri," katanya.
Ia menjelaskan sejak menit awal, pemainnya mencoba membaca situasi dan adaptasi serta mengenali karakter bermain Arema.
Ketika para pemain Arema menyerang, dirinya menginstruksikan agar turun dan membentuk pertahanan dan sebaliknya ketika Arema kehilangan bola, Firman Utina dan kawan-kawan masuk dan menekan.
Kapten Persib Bandung Firman Utina menyatakan strategi bermain yang diterapkan Persib cukup berhasil.
"Pola bertahan saat Arema menyerang dan sebaliknya menusuk dari sayap dan tengah ketika tuan rumah kehilangan bola, ternyata menjadi kunci sukses merebut satu poin di kandang Arema.," kata mantan pemain Arema tersebut. (rep01/rpc)