Jumlah korban tewas akibat ambruknya pabrik garmen di pinggiran Ibu Kota Dhaka, Bangladesh, sudah melewati angka 900 jiwa. Para petugas yang mengevakuasi korban terus menemukan jenazah dari balik puing-puing setelah lebih dari dua pekan terjadinya bencana itu.
Surat kabar USA Today melaporkan, Kamis (9/5), pejabat Bangladesh mengatakan sampai hari ini sudah 912 mayat yang ditemukan dari sisa-sisa reruntuhan bangunan berlantai delapan itu.
Seorang pejabat militer Bangladesh mengatakan seratus mayat yang sudah membusuk terpaksa disimpan di kamar mayat darurat di dekat lokasi runtuhnya bangunan itu. Nantinya, mayat-mayat itu akan dikirim ke rumah sakit untuk dilakukan tes DNA.
Tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah korban yang jatuh. Insiden runtuhnya bangunan ini dianggap sebagai bencana paling mematikan di dunia dan salah satu kecelakaan industri terburuk.
Lebih dari 2.500 orang dikabarkan berhasil diselamatkan dalam keadaaan hidup setelah insiden runtuhnya bangunan itu pada April 24 lalu. Sementara jumlah orang yang berada di dalam masih belum diketahui.(rep)