Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali membantah insiden pelemparan ponsel pada pertemuan dengan Prabowo Subianto pada 2009. "Tak benar saya dilempar handphone oleh Pak Prabowo. Itu tak benar," kata pria yang menjabat Menteri Agama itu seusai diperiksa KPK, Selasa, 6 Mei 2014.
Insiden pelemparan ponsel bermula ketika sejumlah petinggi PPP bertemu Prabowo di rumah Hashim Djojohadikusumo di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 10 Mei 2009. Petinggi PPP yang hadir antara lain Suryadharma Ali, Suharso Monoarfa, Hasrul Azwar, dan Joko Purwanto.
Saksi di peristiwa itu menuturkan kepada Tempo, setelah PPP menyatakan maksud hati menarik dukungan ke Gerindra, Prabowo mengambil telepon selulernya di atas meja. Sambil marah-marah, ia melemparkannya ke arah Suharso. “Beruntung Suharso bisa mengelak,” kata saksi itu kepada Tempo.
Hasrul membenarkan adanya pertemuan itu. “Yang banyak bicara Suharso (kini menjabat Wakil Ketua Umum PPP), Suryadharma lebih banyak diam,” ujar Hasrul Kamis, pekan lalu. Adapun Suharso tak mau berkomentar soal kisah ini.
Kepada Tempo, Prabowo sendiri pernah berkisah soal pertemuan itu saat mengunjungi rumahnya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Oktober tahun lalu. Sayang, semua keterangan mantan Komandan Jenderal Pasukan Khusus itu tidak untuk dipublikasikan. (rep01/tpc)