Jakarta-Sekretaris Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Suaidi Marasabessy setuju dengan usulan agar rumusan konvensi diubah. Ia menilai, perlu ada rumusan baru mengenai hasil konvensi karena rendahnya perolehan suara Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2014.
"Perlu ada rumusan kebijakan baru karena konvensi ini tujuannya untuk menentukan capres, bukan cawapres," kata Suaidi saat dihubungi, Kamis (10/4/2014).
Suaidi mengatakan, peluang Partai Demokrat untuk mengusung capres sangat kecil jika melihat hasil hitung cepat atau quick count lembaga-lembaga survei. Meski demikian, kata Suaidi, komite tak dapat berbuat banyak selain menyampaikan usulan ini kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat. Pasalnya, sejak awal, komite bertugas atas perintah dan bertanggung jawab kepada majelis tinggi.
"Semuanya kita kembalikan ke majelis tinggi. Hasil hitung cepat sudah ketahuan, dan peluang kita mengajukan capres sudah mengecil," ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie meminta agar pelaksanaan konvensi dihentikan. Dengan kata lain, ia mengatakan, keputusan mengenai siapa yang akan menjadi jagoan Partai Demokrat diserahkan kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Marzuki mengatakan, dengan posisi Partai Demokrat di ranking empat berdasarkan hasil hitung cepat, partainya sulit melanjutkan konvensi. Dia menyarankan agar peserta konvensi ditawarkan kepada calon-calon presiden lainnya.
Dalam hitung cepat sementara Indikator Politik Indonesia, suara Partai Demokrat berada pada posisi keempat dengan 9,9 persen suara. Posisi Demokrat berada di bawah PDI-P yang meraih 18,94 persen suara, Golkar dengan 14,6 persen, dan Gerindra 12,23 persen.
Dari hasil sementara hitung cepat Kompas, Partai Demokrat meraih 9,42 persen di urutan keempat. Di atasnya ada PDI-P dengan 19,23 persen; Golkar dengan 15,03 persen; dan Gerindra dengan 11,75 persen. Namun, hasil akhir resmi akan diumumkan oleh KPU. (rep05)