Banda Aceh-Kekerasan demi kekerasan terus saja terjadi di Aceh, menjelang hari pencoblosan. Kali ini menimpa seorang calon legislatif Partai Amanat Nasional (PAN), Mulyadi alias Radja yang babak belur dikeroyok sejumlah pemuda di Gampong Sineubok Rambong, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.
Pelaku pengeroyokan diduga teman-teman korban ketika sama-sama terlibat dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dulu, namun mereka kini sudah menjadi simpatisan salah satu partai politik lokal.
"Kami sedang menyelidiki kasus ini, dari tadi malam kami sudah memintai keterangan lebih dari 10 orang," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir saat dikonfirmasi Okezone, Sabtu (29/3/2014).
Radja yang merupakan caleg Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) daerah pemilihan Aceh Timur dianiaya saat sedang nongkrong bersama dua temannya di depan sebuah warung di Dusun Teupin Kule, Sineubok Rambong, Jumat (28/3) kemarin.
Pelaku datang dengan beberapa mobil, langsung turun dan menghajar korban hingga mengalami luka-luka di sekitar wajah dan kepala hingga harus dirawat di RSUD Idi Rayeuk.
Usai mengeroyok, pelaku langsung kabur dengan mobilnya dan meninggalkan korban di lokasi. Aksi ini diduga karena masalah penempatan bendera partai yang membuat pelaku tak terima dengan perbuatan korban.
Muhajir mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara ada dua pelaku yang berpotensi dijadikan tersangka. "Hari ini kemungkinan ada yang kita tetapkan sebagai tersangka. Diduga ada dua orang, tapi bisa saja bertambah nanti karena akan terus kita kembangkan," sebutnya.
Dua hari sebelum aksi pengeroyokan terhadap caleg PAN itu, di tempat berbeda seorang Satuan Tugas Partai Nasional Aceh (PNA) ditikam orang tak dikenal di Kawasan Jembatan Teupin Mane, Gampong Pante Baro, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireun, Rabu (26/3) malam.
Korban Samsul Bahri ditikam saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Mulanya ia dipepet oleh dua pelaku yang mengendari sepmor, kemudian korban langsung ditikam dan mengelami luka ditangan. Karena Samsul melawan, pelaku langsung kabur dengan sepeda motornya.
Korban kini dirawat di RSUD Fauziah, Bireun. Polisi yang sedang menyelidiki kasus ini belum mengetahui motif dibalik kejadian menimpa kader partai politik lokal yang dibentuk mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf itu.
Kasus pengeroyokan dan penikaman kader partai politik tersebut menambah daftar kasus kekerasan yang terjadi di Aceh jelang pemilu 9 April 2014. Forum Demokrasi Aceh mencatat sepanjang tahun ini sedikitnya telah terjadi 84 kasus kekerasan diduga terkait politik, meliputi pembunuhan, pengeroyokan, perusakan, pembakaran, teror, intimidasi dan lainnya.
Mabes Polri sudah mengirim 300 personil atau tiga satuan setingkat kompi (SSK) ke Provinsi Aceh, untuk membantu kepolisian daerah setempat dalam pengamanan pemilu. Personil polisi dari mabes itu dijadwalkan tiba hari ini di Aceh dan akan disebar ke daerah-daerah yang dinilai rawan. (rep05)