Klaten-David Viriyanto (24), warga Pleret Bantul, dan Budi Harto (27), warga Pasuruan, Jawa Timur, diringkus pihak Polres Kota Yogyakarta seusai memenangi duel yang diakhiri dengan meninggalnya seorang pengamen Agus Purwanto (28), warga Klaten, Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan para pelaku, motif kasus pembunuhan yang terjadi di pintu keluar bagian selatan Terminal Giwangan Yogyakarta pada Sabtu (15/3/2014) malam berawal dari pelarangan oleh korban agar tidak mengamen di wilayah tersebut.
Sebab, selama ini kawasan Giwangan sudah menjadi hak para pelaku. Saat itu korban menantang pelaku untuk berduel hingga mati di terminal.
Sebelum mendatangi korban untuk meladeni ajakan duel, Budi Harto menyiapkan dan menyembunyikan sebilah pedang di lokasi. Ketika korban keluar dari terminal, kedua pelaku mengajak untuk menyelesaikan permasalahan seperti yang diucapkan korban.
Sesampainya di lokasi, duel itu pun akhirnya terjadi. David Viriyanto berhadapan dengan Agus Purwanto. Sementara Budi Harto (27) melawan Joko Santoso yang saat itu bersama Agus Purwanto.
Ketika duel berlangsung, David lantas mengambil pedang yang telah disimpan lalu menghunjamkannya ke tubuh Agus Purwanto.
"Usai melakukan aksinya, kedua pelaku langsung melarikan diri ke Klaten dengan sepeda motor sewaan. Petugas langsung melakukan pengejaran dan Minggu sore kita tangkap," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Slamet Santoso, Senin (17/3/2014).
Slamet menuturkan, dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebilah belati sepanjang, sebuah pedang panjang, dan satu sepeda motor Yamaha Mio.
Atas perbuatannya, kedua tersangka diancam dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 tentang Pembunuhan, Pasal 170 ayat 2 tentang Pengeroyokan yang Menyebabkan Korban Tewas, serta Pasal 351 ayat 2 dan 3 tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Korban Tewas.
"Kita kenai dengan pasal berlapis dengan ancaman maksimal hukuman mati," tegasnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (15/3/2014) malam, Agus Purwanto, warga Klaten, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dengan kondisi bersimbah darah di pintu keluar Terminal Giwangan Yogyakarta.
Sementara Joko Santoso berhasil menyelamatkan diri meski mengalami beberapa luka tusuk. Dari olah TKP, pada tubuh korban Agus Purwanto ditemukan 22 luka tusukan dan sabetan senjata tajam. (rep05)