Jakarta- Setelah banyak menerima keluhan masyarakat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan turun langsung ke Riau untuk memantau upaya penanggulangan bencana asap. Presiden direncanakan bertolak ke Riau pada Sabtu (15/3/2014).
"Besok (Sabtu, red), insya Allah saya akan ke Riau untuk pimpin langsung pengendalian operasi. Setelah itu, saya percayakan kepada Kepala BNPB," ujar Presiden SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono yang ditulis pada Jumat (14/3/2014).
Dalam video conference dari Polda Jawa Tengah bersama Wakil Presiden Boediono beserta para menteri di Mabes Polri dan Pemda Riau di Polda Riau, Jumat siang, Presiden sempat pula mengutarakan perubahan jadwal kegiatannya.
Pada Sabtu, seharusnya Presiden masih meneruskan kegiatan kunjungan kerja ke Solo, Jawa Tengah. Namun, Presiden kemudian memilih bertolak ke Riau. Belum diketahui pasti berapa lama Presiden akan ada di Riau karena pada 17-18 Maret 2014, Presiden sudah mengajukan cuti untuk mengikuti kampanye Partai Demokrat.
"Terakhir, saya ubah jadwal kegiatan saya. Saya akan menuju ke Riau untuk lihat langsung, pimpin pengendalian operasi di sana, lalu percayakan (kelanjutannya) ke BNPB. Saya ingin lihat langsung apa yang terjadi sana, solusi pusat dan daerah," kata Presiden dalam video conference itu.
"Saya minta kerja sama semua pihak, terutama saudara kita. Saya minta benar tanggung jawab dan kerja keras dari pejabat negara dan Pemda Riau. Kita akan lakukan segala sesuatu untuk ini. Teruskan kepada saudara-saudara kami," lanjut Presiden.
Terkait dengan bencana asap di Riau, Presiden mengaku menerima sekitar 9.000 keluhan masyarakat yang disampaikan melalui situs jejaring sosial. Presiden juga sudah menginstruksikan agar Kepala BNPB memimpin operasi terpadu.
TNI, kata Presiden, juga sudah sepakat menerjunkan satu brigade pasukan berisi sekitar 3.000 sampai 5.000 personel untuk memadamkan api dari kebakaran hutan gambut di Riau. Asap pekat kembali menyelimuti Riau, selama hampir satu bulan terakhir.
Asap dari pembakaran hutan gambut itu sudah menyebar pula hingga Sumatera Barat. Akibat asap ini, sekitar 46.000 warga Riau terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), bandar udara ditutup, dan sekolah-sekolah diliburkan. (rep05)