Pangkalan Kerinci-Ternyata kabut asap tidak hanya menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia saja, namun juga menimbulkan dampak menurunya omset bagi para pedagang makanan di kota Pangkalan Kerinci. Karena sepinya pembeli, pedagang makanan pun terancam bangkrut.
Para pedagang bahkan mengaku omset daganganya turun drastis akibat kabut asap yang melanda saat ini, berimbas pada berkurangnya jumlah pembeli sejak beberapa minggu terakhir.
"Ya mas, rada sepi sekarang sejak ada asap ini. Orang jadi malas untuk keluar, apalagi malam hari. Jadi sepi mas dagangannya,"tutur Budi, salah seorang pedagang pecel lele di Pangkalan Kerinci, kemarin.
Dikatakan Budi, sebelum adanya musibah kabut asap, warung pecel lelenya biasa didatangi sedikitnya 25 orang pembeli per malamnya. Namun kini, pembelinya hanya mencapai kurang dari 15 orang saja per malamnya. "Turunnya sangat drastis,"ujar Budi.
Dia pun mengaku mengalami kerugian yang besar karena modal yang telah dikeluarkannya untuk memasak makanan tidak bisa kembali. Budi khawatir, jika musibah kabut asap ini akan berlangsung lama, yang pada akhirnya akan menutup mata pencahariannya.
Kondisi serupa juga dialami oleh Marwan, salah seorang pedagang bakso yang biasa berkeliling di kota Pangkalan Kerinci. Ia mengaku, sejak beberapa minggu terakhir omset daganganya menurun drastis.
Dikatakan Marwan, dibanding hari biasa, sebelum terjadi musibah kabut asap daganganya selalu habis laku terjual.
"Hanya bisa berharap, semoga kabut asap ini berhenti. Orang jarang yang keluar rumah, apalagi malam hari. Kalau seperti ini terus terpaksa berhenti dulu jualan,"katanya seperti dilansir goriau.com. (rep05)