Kemunculan titik panas (hotspot) yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran lahan atau hutan di Riau tidak pernah habis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Terra dan Aqua pada Jumat pagi (14/2/2014) masih mendeteksi kemunculan sebanyak 53 titik di daratan Provinsi Riau.
"Kalau dibandingkan dengan hari sebelumnya, memang menurun. Kemarin di Riau ada lebih 200 titik panas," kata analis Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Indah Devi di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, puluhan "hotspot" di Riau berada di beberapa wilayah kabupaten/kota, namun terbanyak yakni di Bengkalis mencapai 28 titik.
Kemudian, kata dia, titik panas juga terdeteksi berada di Kabupatenh Siak sebanyak sepuluh titik, kemudian Pelalawan ada sebanyak delapan "hotspot". "Selanjutnya titik panas juga berada di Kabupaten Indragiri Hilir yakni tiga titik dan di Kota Dumai ditemukan ada empat titik panas," katanya, seperti yang dilansir dari GoRiau.com.
Indah mengatakan, dari 53 titik panas tersebut, yang memiliki tingkat kepercayaan 80 hingga seratus persen atau merupakan peristiwa kebakaran lahan adalah 20 titik.
Sementara itu BMKG Stasiun Pekanbaru memprakirakan cuaca untuk wilayah Riau masih cerah dan berawan dengan tutupan kabut asap tipis sejak pagi hingga sore.
Untuk visibilitas, demikian Indah, pagi sekitar pukul 07.00 WIB masih berada di bawah 1.500 meter atau laiak aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. (Rep01)