Kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kota Pekanbaru, Riau, perlahan-lahan dapat diatasi, ungkap pihak berwenang setempat. Pemadaman terus berlangsung untuk mengatasi penyebaran kabut asap, baik lewat operasi darat dan udara.
Menurut Kepala Seksi Analisa dan Informasi dari Badan Meteorolgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Slamet Riyadi, berdasarkan pantuan foto satelit pada pukul 05.00 WIB, Rabu, 12 Febuari 2014, kondisi kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru mulai menurun.
"Kabut asap Riau tercatat berasal dari 244 titik panas yang ada di hutan-hutan di Riau. Kami pantau, kondisi terus membaik dan saat ini jarak pandang telah mencapai 3 sampai 4 km," ujar Slamet Riyadi, seperti yang dikutip dari VIVAnews.
Dipastikan Slamet, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau ini belum berimbas ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Ini dikarenakan arah angin yang membawa kabut asap ini berhembus dari utara ke selatan.
"Kabut asap menuju ke arah Sumatera dan sekitarnya. Belum berimbas ke Malaysia dan Singapura karena arah angin tidak ke sana," katanya.
Meski belum menganggu negara-negara tetangga, kabut asap telah mengakibatkan beberapa penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II dibatalkan pada 10 Febuari 2014. Dari catatan, kabut asap yang melanda Pekanbaru sudah terjadi sejak 27 Januari 2014 lalu.
"Hari ini kabut asap mulai menghilang dibandingkan dengan kondisi dua hari lalu. Penerbangan pesawat di Riau juga berangsur normal," katanya. (Rep01)