Kefamena-Pemeran video mesum yang dilakukan di warung internet (warnet) di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, diduga kuat bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab TTU.
Video berdurasi 47 detik tersebut saat ini telah beredar luas di tengah masyarakat sejak September 2013 lalu. Dalam video itu terlihat jelas keduanya melakukan hubungan intim di bilik warnet paling pojok. Adegan mereka direkam seorang laki-laki yang tidak terlihat wajahnya. Sang pembuat video, saat mengambil gambar, berada di posisi belakang.
Tak lama berselang, pria itu berpindah tempat ke sisi kiri bilik yang memang sedikit terbuka. Akibatnya, si perekam langsung diketahui oleh pemeran pria yang spontan membalikkan wajahnya sehingga terekam jelas wajah orang yang diduga PNS itu.
Salah seorang warga Kefamenanu, mengatakan, dirinya sudah mendapatkan video itu dari teman-temannya sekitar November 2013 lalu. Dia mengaku mengenal pemeran pria di video itu sebagai PNS.
“Kami sudah nonton videonya. Setelah kita amati jelas, wajah laki-laki dalam video itu ternyata kami kenal. Dan dia itu PNS yang kerja di kantor daerah (Pemkab TTU). Kalau perempuannya tidak telihat wajahnya karena posisinya membelakangi kamera,” ungkapnya. Menurutnya, oknum PNS itu juga adalah pejabat eselon IV di salah satu kantor di Pemkab TTU.
Diberitakan sebelumnya, aparat Kepolisian Resor Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, memburu dua orang pemeran video yang melakukan tindakan asusila di salah satu warung internet (warnet) di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU.
Kepala Kepolisian Resor TTU, Ajun Komisaris Besar I Gede Mega Suparwitha, mengatakan, laporan tentang video asusila baru diterima dari pemilik warnet. Untuk menindaklanjutinya, pihaknya mulai melakukan penyelidikan khusus.
“Kita akan coba periksa sejumlah pihak yang terkait dengan peredaran video asusila, dan tentu dipastikan apa benar video itu dilakukan di warnet itu. Kita akan lakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dan mencari tahu secara diam-diam, siapa orang itu,” jelas Suparwitha seperti dilansir kompas.com, Kamis (26/12) kemarin.
Video ini mulai mencuat setelah pemilik warnet, Syahrul Ramadhan alias Ali (29), melapor ke Polres TTU lantaran dirinya merasa resah dengan beredarnya video asusila yang dilakukan oleh dua orang tak dikenal dengan mengambil lokasi di warnet milik Syahrul. “Yang pastinya, tempat usaha saya yakni warnet dan game ini untuk penyedia jasa networking, bukan penyedia jasa asusila. Itu yang harus saya tekankan kepada pihak berwajib. Intinya saya hanya laporkan berdasarkan video yang ada,” papar Ali. (rep05)