Riau Raya

Sekdaprov: Usut Tuntas Perusak Kantor Disnaker

PEKANBARU-Pengrusakan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, dalam demo buruh Migas, Rabu kemarin mendapat perhatian serius Sekdaprov Riau, Zaini Ismail. Ia berharap pihak kepolisian mengusut tuntas aksi anarkis ratusan buruh tersebut.
 
Hal ini diungkapkan Zaini kepada halloriau.com, Kamis (5/12/2013) dikantornya. Menurut Zaini, demo penyampaian aspirasi itu sah-sah saja digelar, namun jangan sampai merusak aset milik daerah.
 
"Apapun ceritanya, menyampaikan aspirasi dalam demo itu hal yang wajar, tetapi jangan sampai anarkis, apalagi sampai merusak aset milik daerah, itu tidak bisa dibenarkan," ujarnya.
 
Dikatakannya, semua persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah. "Persoalan tuntutan buruh inikan bisa diselesaikan dengan musyawarah, kebetulan pada saat aksi Kepala Dinas Tenaga Kerja tidak berada ditempat, kan tidak bisa dipaksakan juga," tandasnya.
 
Namun demikian, Zaini mengaku belum menerima laporan dari Kadisnaker, Nazaruddin terkait perusakan kantornya itu. "Saya belum dapat laporan resmi, saya baru tahu setelah membacanya dibeberapa media" tegasnya.
 
Oleh sebab itu, ia berharap pihak kepolisian mengusut tuntas dalang demo anarkis itu. "Kita minta pihak kepolisian mengusut tuntas ini, agak ada efek jera dan tidak terulang lagi dikemudian hari," harapnya.
 
Sebagaimana diketahui sebelumnya, ratusan buruh migas eks PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KBSBI) menggelar aksi demo didepan Kantor Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau Jalan Pepaya, Pekanbaru dan berakhir bentrok.
 
Bentrokan pada Rabu (4/12/2013) ini dipicu oleh aksi ratusan yang tidak ditanggapi oleh Disnakertransduk. Meskipun dijaga ketat aparat kepolisian, bentrokan antara buruh dengan pegawai Disnaker tidak bisa diredam.
 
Ratusan buruh memaksa masuk kedalam Kantor Disnaker untuk menemui pejabat terkait yang menyambut aksi mereka. Setelah beberala lama menjalankan aksi tanpa ditanggapi, ratusan buruh langsung menerobos masuk kedalam Disnaker.
 
Buruh melakukan perusakan sejumlah perabot dan peralatan yang ada didalam kantor. Polisi yang berada disekitar lokasi, tidak mampu membendung amuk buruh migas yang menuntut pembatalan pemotongan upah oleh CPI, karena kalah dalam segi jumlah.
 
Hingga berita ini diturunkan, amuk buruh dikantor Disnaker masih berlangsung. Pihak keamanan masih kewalahan menghadang amuk buruh yang brutal dan masuk kedalam kantor Disnaker.
 
Dari data yang berhasil dihimpun, aksi buruh migas ini terkait penolakan mereka atas keputusan pemotongan upah dan pemberlakuan denda atas unjuk rasa buruh migas pada 10 Oktober lalu di kantor SKK Migas.
 
Selain itu, buruh juga menuntut agar Disnaker menyesaikan persoalan hubungan industrial sektor migas khususnya diwilayah operasional CPI, yang berkaitan dengan upah minimum buruh, dimana terjadi keterlambatan dan pelanggaran hak normatif pembayaran upah minimum.
 
"Terjadi pelanggaran hukum yang mayoritas dilakukan pengusaha bisnis partner PT CPI adalah telah membayar upah dibawah ketentuan normatif atau dibawah UMSP Migas tahun 2013," ujar Patar Sitanggang, Ketua KSBSI. seperti dilansir halloriau.com. (rep10)