Jika Anda sering mengonsumsi soda diet, ada baiknya mulai mengurangi, bahkan berhenti konsumsi minuman soda diet. Kalori yang terkandung dalam soda diet diklaim lebih rendah, dibanding minuman bersoda atau minuman ringan lainnya. Akan tetapi, soda diet mengandung pemanis buatan seperti aspartam, yang ternyata juga berdampak buruk untuk kesehatan.
Menurut sejumlah penelitian, jika Anda stop konsumsi soda diet, maka dapat memberikan kesehatan tubuh dari ujung kepala hingga kaki.
Sakit kepala hilang dan lebih fokus
Menurut studi yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, aspartam dapat membuat perubahan kimia di otak, hingga sinyal saraf yang menyebabkan sakit kepala, rasa cemas, dan insomnia.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan, tikus percobaan yang diberi minum soda memiliki sel yang rusak dan menganggu ujung saraf di otak kecil, yaitu bagian dari otak yang berperan untuk kemampuan motorik.
Peneliti menilai, sakit kepala bakal hilang dan pikiran menjadi lebih fokus jika Anda stop konsumsi soda diet.
Lebih sensitif dengan rasa
Hasil scan otak menunjukkan, soda diet dapat mengubah reseptor manis di otak dan membuat seseorang terus mengidam gula atau konsumsi yang manis. Hal ini diduga, karena kandungan aspartam sebenarnya 200 ratusan kali lebih manis dari gula biasa.
"Kami sering melihat pasien mengubah pilihan makanan ringan ketika tak lagi konsumsi diet soda. Daripada makanan manis dan asin, pasien memilih apel dan sepotong keju,” kata Heather Bainbridge dari Columbia University Medical Center Weight Control Center.
Berat badan turun
Meski rendah kalori, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang sering minum soda diet justru memiliki timbunan lemak di perut. Penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Care, minuman diet soda memengaruhi sindrom metabolik, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, tingginya kadar trigliserida sehingga berisiko terkena penyakit jantung dan diabetes.
Menguatkan tulang
Sebuah penelitian tahun 2014 menemukan bahwa minum soda diet setiap hari, dapat meningkatkan patah tulang pinggul sebesar 14 persen bagi wanita yang telah menopause. Studi lain pun menemukan, bahwa wanita tua yang konsumsi minuman bersoda memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah pada bagian pinggul.
Namun, Penelitian masih berlanjut untuk mencari tahu apa yang menyebabkan soda diet memengaruhi kekuatan tulang.
Memilih makanan lebih sehat
Berpikir soda diet rendah kalori, banyak orang yang akhirnya merasa bebas untuk memilih makanan lain. Sering kali, minum soda dibarengi dengan makanan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji atau junk food.
Mereka berpikir, tidak akan memiliki kalori tinggi dengan makanan itu, karena minumnya soda diet. Padahal tidak demikian.
“JIka Anda menghentikan konsumsi minuman ringan, Anda juga akan menghentikan kebiasaan makan junk food,”kata peneliti.
Mengurangi efek buruk minum alkohol
Menurut penelitian di Australia yang dipublikasikan dalam American Journal of Medicine, soda diet dapat membuat seseorang lebih cepat mabuk ketika mencampurnya dengan alkohol. Soda diet dapat menyebabkan konsentrasi alkohol dalam darah meningkat drastis..
Menurunkan risiko diabetes
Tak minum soda diet ternyata dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian terbaru di Jepang menemukan, bahwa pria paruh baya yang minum 1 atau lebih soda diet setiap harinya akan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 pada masa mendatang.
Sebuah penelitian di Diabetes Care menemukan bahwa minum soda diet sebelum makan, akan membuat pankreas melepaskan banyak hormon insulin. Pankreas yang berfungsi mengontrol kadar gula darah, akan bekerja terlalu keras sehingga memburuk.
Fungsi ginjal membaik
Fungsi ginjal dinyatakan akan lebih baik, jika tidak konsumsi soda diet dan tekanan darah lebih stabil. Sebuah penelitian mengamati data selama 11 tahun, bahwa wanita yang minum dua atau lebih porsi soda diet lebih berisiko mengalami penurunan fungsi ginjal. (rep05)