BAGANSIAPIAPI - Kapal bantuan Kementerian Perikanan dan Kelautan diserahkan ke nelayan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Senin (7/10/2013) oleh Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Annas Maamun. Kapal bantuan satu unit itu berkekuatan 30 GT diserahkan ke kelompok nelayan Maju Bersama di aula Pelabuhan Baru Bagansiapiapi.
Tampak hadir pada kesempatan itu Ketua DPRD Nasruddin Hasan, Plt Kepala Diskanlut, M Amin, Camat Palika, M Nasir, Kasatpol Air, AKP Rioso, Kepala Pos Lanal Bagansiapiapi dan sejumlah pejabata eselon II Pemkab Rohil.
Bupati Rohil H Annas Maamun mengemukakan, bantuan itu hendaknya dijaga dengan baik agar mampu mengangkat perekonomian anggota kelompok nelayan Maju Bersama. "Bantuan kapal untuk nelayan Panipahan dari pusat ini harus dijaga dengan baik. Semua itu demi mengangkat perekonomian nelayan itu sendiri," pinta Bupati.
Meski kapal bantuan diakui Bupati masih minim. Tetapi Pemkab Rohil akan berupaya menganggarkan bantuan kapal tambahan bagi kelompok nelayan lainnya. "Pemkan tetap komitmen didalam mengangkat kesejahteraan masyarakat. Maka, akan kita pikirkan untuk memberikan bantuan kapal serupa kepada kelompok nelayan lainnya," sebut Annas.
Di sisi lain, tegas Annas, Pemkab belakangan telah memperhatikan nasib nelayan dengan mendirikan kampung nelayan di Pedamaran. Bahkan, para nelayan telah diberikan bantuan berupa alat tangkap ikan, jaring, kerambah, pakan ikan, sampan, maupun lainnya.
"Pemkab Rohil telah membangun perkampungan nelayan di lokasi yang tidak jauh darijembatan Pedamaran I dengan luas arealnya sekitar 20 hektar, untuk sekitar 200 nelayan. Di perkampungan nelayan, nantinya juga akan dibangun fasilitas lainnya berupa pekarangan untuk bercocok tanam. Semuanya dibiayai Pemkab, dan rumahnya juga diberikan secara gratis," papar Bupati.
Plt Kadiskanlut Rohil, M Amin, menambahkan, kelompok nelayan Maju Bersama Panipahan yang memperoleh bantuan satu unit kapal seharga Rp1,5 miliar tersebut merupakan bantuan bersifat hibah dari pusat. Namun, sebelum diberikan kepada kelompok nelayan itu, terlebih dahulu pihaknya melakukan penilaian-penilaian kepada para kelompok nelayan yang ada di Rohil.
"Masalahnya, biaya operasional kapal tangkap ikan bantuan pusat ini kita yakini sangat besar. Sehingga perlu dipikirkan bagaimana untuk membantu nelayan agar kapal itu tetap beroprasi nantinya," harap Amin. (rep1)