UJUNG TANJUNG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rokan meminta aparat berwenang merazia penyakit masyarakat (Pekat). Pasalnya, masalah sosial ini sudah meresahkan masyarakat dengan menjamurnya praktik pekerja sek komersial (PSK) di hotel hingga warung remang-remang, termasuk tempat hiburan berkedok cafe.
Akibatnya, banyak pribadi manusia yang dirusak oleh pekat tersebut. "Yang paling merusak adalah pemandangan kota. Malah makin banyak waria di taman kota Bagansiapiapi. Bisa jadi PSK pun mangkal seenaknya sendiri nantinya kalau ini tidak dicegah. Makanya perlu dilakukan razia pekat oleh petugas," sebut Ketua MUI Rohil, Drs H Wan Achmad Saiful, M Si, Kamis (31/10/2013).
Menurutnya, dengan dilakukannya razia pekat mulai daritempat penginapan dan hiburan, setidaknya membuat para waria takut berkeliaran di taman kota. Dijelaskan Wan Saiful, maraknya aski para waria dijam tengah mareka nongkrong di sana. Tentunya ini mengganggu masyarakat," tegasnya.
Selanjutnya, Wan Saiful juga prihatin dengan maraknya game-game Gelper di kota Bagansiapiapi. "Ini membuat kecendruangan anak malas belajar dan banyak menghabiskan waktunya sampai tengah malam di tempat tersebut. Peraminan game yang semakin menjamur ini sudah menganggu aktivitas anak dan menganggu jam belajar, kita khawatir perkembangan anak tidak baik bagi masa depannya," jelasnya. (rep1)