BAGANSIAPIAPI - Melonjaknya lagi harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Rokan Hilir kembali dikeluhkan masyarakat. Sementara, Dinas Prindustrian dan Perdagangan (Disprindag) mengaku tak bisa berbuat banyak mengatasi hal ini karena minimnya anggaran untuk menggelar operasi pasar.
Keluhan itu seperti disampaikan Eli, ibu rumah tangga di Bagansiapiapi ini menjerit karena harga kebutuhan di pasar Datuk Rubiah belakangan terus melonjak. Harga ayam potong, katanya, dari sebelumnya hanya Rp26 ribu per kilogram kini menjadi Rp34 ribu per kilogram. "Cabai merah sebelumnya Rp32 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp39 ribu per kilogram. Telur ayam juga naik, semula per butir Rp1.100, sekarang Rp1.300 per butir, dan harga bawang merah dari Rp26 ribu per kilogram menjadi Rp29 ribu per kilogram. Yang jelas harga kebutuhan lainnya ikutan naik semua," keluh Eli.
Menanggapi hal itu, Kasi Pembinaan dan Distribusi Disperindag Rohil, Nasrullah Anata ST, Sabtu (28/9/2013) lalu, mengaku bingung untuk mengatasinya. "Kita akui, untuk menekan harga lonjakan harga, Disprindag tidak bisa berbuat apa-apa. Karena sudah menjadi hukum pasar, yang penting bagi kita stok kebutuhan barang pokok tidak kosong di pasar," kilahnya.
Sebutnya, setiap terjadi lonjakkan harga, Disprindag hanya bisa melakukan pemantauan tanpa bisa berbuat banyak karena minimnya anggaran untuk melakukan operasi pasar. "Kita kan sifatnya hanya memantau dan melakukan pendataan harga di pasar. Kemudian hasil tersebut di ajukan kepada Disprindag Riau untuk dapat diambil kebijakan. Yang jelas tim Disprindag setiap harinya melakukan pemantauan terus, supaya dapat mengetahui data rill perubahan-perubahan harga yang terjadi di pasar," katanya.
Ironisnya, Nasrullah bahkan tak dapat merincikan kenaikan harga sembako jenis apa saja dari hasil pantauan pihaknya. "Kenaikan harga hanya pada barang-barang tertentu, seperti kedelai, ayam potong, cabai merah dan telur ayam. Tetapi stok keutuhan mencukupi," elaknya. (rep1)