PEKANBARU - Guru Bimbingan atau Guru Konseling memiliki peran penting di sekolah, terutama dalam membetuk kepribadian siswa. Sayangnya, kebanyakan guru BP-BK di sekolah tak berlatar belakang pendidikan konseling.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Drs H Hadimiharja MPd, saat Membuka Pelatihan guru BP-BK se-Riau, Rabu (11/9/2013) di Hotel Winstar Pekanbaru. "Selama ini, untuk menjadi guru BP-BK banyak direkrut pihak sekolah dari guru bidang mata pelajaran lain. Ditambah lagi, pemerintah kurang merekrut penerimaan CPNS untuk guru BP-BK. Alhasil, banyak guru BP/BK di sekolah tak berlatar belakang pendidikan konseling," ujarnya,
Sementara itu, terang Hadi, keberadaan guru BP-BK dituntut mampu mengembangkan budaya dan karakter anak didik. Dengan kondisi ini, katanya, pihak Disdik perlu menyikapi persoalan tersebut, dengan workshop peningkatan kompentensi terhadap guru BP/BK yang ada saat ini, khususnya di jenjang SMA. "Kita turut bertanggungjawab mengasah kemampuan guru BP/BK di Riau. Mengingat tugas mereka dalam membentuk budaya dan karakter anak didik, sebagai generasi bangsa. Apalagi sesuai aturannya, 1 guru BP/BK membawahi atau membimbing sebanyak 150 siswa," sebutnya.
Sementara Kasi SMA Disdik Riau, Affan, menambahkan, pelatihan ini diikuti sebanyak 144 guru BP/BK se-Riau. "Kita harapkan guru BP/BK yang ikut pelatihan ini dapat mentransfer ilmu yang diperolehnya dalam workshop kepada rekan-rekannya di daerah masing-masing," ucapnya. (rep1)