Pembagian BLSM di Palika Batal

Ricuh, 100 Ibu-ibu Kejar Penghulu Panipahan

Pekanbaru - Lebih 100 ibu-ibu melakukan aksi protes atas pembagian BLSM. Mereka sempat mengejar aparat desa karena dinilai salah sasaran membagikan kartu BLSM. Akibatnya pembagian batal, karena ricuh.

Itulah yang terjadi saat pembagian BLSM di Desa Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Sabtu (27/7/2013). Pembagian BLSM di halaman kantor desa setempat spontan bubar. Pegawai pos yang akan membagikan pun turut bubar karena ibu-ibu pada emosi.

"Rencana pembagian tadi pagi, akhirnya ditunda. Ini karena adanya aksi protes kaum ibu yang merasa pembagian tidak tepat sasaran," kata Rusdi Ahmad seorang warga kepada detikcom, Sabtu (27/7/2013).

Menurutnya, tadi pagi pegawai pos dan aparat desa bersama-sama akan membagikan BLSM di kantor desa. Para kaum ibu, berorasi saat BLSM mulai dibagikan. Mereka protes karena BLSM salah sasaran, banyak keluarga yang mampu justru menerimanya. Sedangkan mereka yang benar-benar miskin, tidak mendapatkan bantuan.

"Dan isunya, pihak aparat desa membagikan BLSM hanya berpatokan pada data BLT yang lalu. Tidak ada mendata ulang. Inilah yang menyulut kemarahan," kata Thamrin warga lainnya.

Kaum ibu semakin emosi karena orasi mereka seakan tak digubris. Lantas mereka merengsek masuk ke dalam pos pembagian BLSM.

"Ibu-ibu itu pada emosi dan membalik-balikan meja pembagian BLSM. Aparat desa yang ada pun akhirnya lari meninggalkan pos pembagian BLSM," ujar Thamrin.

Akibat ricuh ini, pembagian BLSM pun akhirnya ditunda. Ini terpaksa dilakukan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Kepala Desa Panipahan Darat, Mustar Al yang dihubungi detik terkesan mengelak memberikan informasi tersebut. Ketika di hubungi ke nomor HP-nya, yang menerima suara wanita yang mengaku istrinya. Saat disebutkan dari wartawan detik, HP langsung dimatikan.

Sementara itu, Kapolres Rokan Hilir AKBP Toni Hermawan saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/7/2013) malam, menyebutkan hanya ada aksi protes kaum ibu. Tidak ada kericuhan seperti membalik-baliknya meja panitia BLSM.

"Cuma protes saja, karena pembagian BLSM hanya menggunakan data BLT. Dan Camat sudah memberitahukan kepada kita, bahwa pihaknya akan mendata ulang," kata Toni.

Toni juga membenarkan jika pembagian BLSM tadi pagi terpaksa ditunda. "Pembagian terpaksa ditunda karena menggunakan data BLT. Ibu-ibu itu hanya berorasi meminta pihak aparatur desa dan kecamatan untuk mendata ulang, hanya itu saja," kata Toni. (rep1)