Nasional

Usai Sahur, Puluhan Rumah Ludes Terbakar

BATAM - Sebanyak 21 rumah semi permanen di Baloi Kebun, Kelurahan Taman Baloi, Batam Kota, Batam ludes dilalap si jago merah, Minggu (14/7/13) setelah sahur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, tapi kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.

Informasi yang dihimpun di lokasi kebakaran, api diduga berasal dari salah satu box gardu PLN Batam yang terbakar lebih dahulu karena disambar petir. Percikan api yang terjadi sekitar pukul 06.15 WIB, lantas menyambar rumah milik Tilong yang berada bersebelahan dengan box gardu PLN.

Setelah rumah Tilong ludes terbakar, kemudian api menjalar ke rumah Nuroh lalu ke rumah warga lainnya. Dalam waktu sekejap, api telah menghanguskan 21 rumah beserta isinya.

Reaksi cepat petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi menyemprotkan api dengan air pantas diapresiasi. Lima unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan akhirnya mampu menghalang api agar tidak menjalar ke rumah warga lainnya.

"Memang mobil pemadam baru tiba 30 menit setelah peristiwa kebakaran terjadi, tapi mereka sigap. Jika tidak cepat mungkin ada ratusan rumah yang akan terbakar," tutur salah seorang warga.

Emi, mertua Tilong pada saat terjadinya kebakaran mengaku hanya tinggal berdua dengan cucunya berusia enam bulan. Meski dia sempat kalut, namun Emi masih ingat menyelematkan cucunya.

"Saya kaget, waktu terbakar gardunya, asapnya sudah mengepul hitam. Lalu membakar di depan rumah. Pada waktu itu, saya hanya berpikir bagaimana menyelamatkan cucu saya. Tak pikir lain lagi, pokoknya ambil cucu langsung ke luar dan minta tolong," kata Emi, dengan logat jawanya, ditemui usai api berhasil dipadamkan.

Kata Emi, sebelum kebaran terjadi warga sudah beberapa kali meminta petugas subkon PLN untuk memindahkan gardu yang ada di samping rumahnya. Sayangnya, keluhannya tidak kunjung diindahkan, karena pihak subkon PLN beralasan box gardu tersebut tidak berbahaya.

"Tapi setelah kejadian, tak satupun petugas dari subkon PLN itu yang tampak," keluhnya dilansir inilah.com.

Korban kebakaran lainnya, Wulan Fatwati Suarez mengatakan, saat kejadian ia sedang tertidur. Ia baru tahu rumahnya terbakar karena sudah merasakan panas dan sesak napas.

"Pada waktu asap sudah banyak, saya masih bingung apa yang sedang terjadi. Beruntung, tetanggaku langsung menarik aku ke luar rumah," kata wanita yang sudah tinggal di Baloi Kebun sejak tahun 2003 itu.

Wulan mengaku tak satupun barang-barangnya yang bisa diselamatkan. Tidak hanya dirinya, warga lain yang rumahnya juga terbakar pun tak satupun berhasil menyelamatkan barang-barang mereka. Nuroh, misalnya, dia harus merelakan dua sepeda motornya hangus karena dilalap api.

Pantauan di lokasi hingga siang, warga terlihat membersihkan bekas-bekas kebakaran. Di antara mereka masih berupaya mencari barang-barang berharga yang mungkin masih bisa digunakan.

Wakil Walikota Batam Rudi saat meninjau kejadian, berjanji akan memberikan bantuan kepada seluruh korban kebakaran. Bantuan akan diberikan Pemko Batam hingga tiga hari ke depan.

"Kami akan berikan bantuan pakaian dan makanan. Hari pertama, makan siap. Besoknya kita akan buka dapur umum. Kita juga sudah membuka posko dan tenda pengungsian," kata Rudi.

Ia menjelaskan, tenda dan posko tanggap darurat sebagai tempat tinggal sementara bagi ratusan warga korban bencana sudah disiapkan. Nantinya, kata Rudi, ada petugas yang akan mendata apa-apa saja barang warga terbakar, termasuk dokumen-dokumen berharga.

"Setelah tiga hari, kita akan mengambil tindakan lebih lanjut. Apa yang bisa kita akan lakukan, sekarang darurat saja," ujar Rudi.(rep02)