Terpesona dengan kegantengan Bripda Saeful Bahri, Normen, salah satu mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang menjadi korban penipuan melalui "Facebook." Akibat kejadian tersebut korban menderita kerugian sekitar Rp11,4 juta.
Atas kejadian yang menimpanya itu, Normen yang didamping kakaknya dan rekan kampusnya hanya bisa melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Tanjungpinang, Senin (10/06/2013) sekitar pukul 11.00 WIB. Dengan nomor laporan LP-B/328/K/IV/2013/Kperi/SPK-R es Tpi, atas tuduhan penipuan.
Pantauan di lapangan, usai membuat laporan polisi, korban langsung menjalani pemeriksaan untuk dimintai keterangan di Unit III Satreskrim Polres Tanjungpinang. Dalam perkara ini polisi juga meminta keterangan Hamdan, seorang warga sebagai saksi. Karena Hamdan yang membantu untuk mengirimkan uang tersebut ke nomor rekening atas nama Saeful Bahri.
Ketika ditemui wartawan usai menjalani pemeriksaan, Normen menceritakan perkenalannya dengan orang yang mengaku Bripda Saeful Bahri sejak beberapa bulan yang lalu. Berangkat dari perkenalan tersebut, ia mulai bertukar nomor handphone dan saling berkomunikasi lewat telpon.
"Kenalnya lewat Facebook, dan mengaku sebagai Bripda Saeful Bahri. Dan kita saling tukar nomor handphone," bebernya dengan didampingi kakaknya.
Dikatakannya, di awal Juni 2013 ini, pemilik akun tersebut meminta bantuan kepadanya. Untuk dipinjamkan sejumlah uang dengan alasan ibunya sedang sakit keras. Selain itu juga untuk membayar biaya kontrakan. Karena sudah merasa seperti orang pacaran, iapun percaya dan mengirimkan sejumlah uang ke rekening Saeful Bahri.
"Sudah beberapa kali saya kirim, dan terakhir saya kirim, Senin (03/06/2013) lalu. Karena ngantri saya minta tolong sama Pak Hamdan untuk mengirimnya lewat Bank BRI. Jumlah semuanya sekitar Rp11,4 juta," ujarnya dikutip JPPN.
Ditanya berapa besar kiriman terakhirnya, Normen masih enggan untuk mengatakannya. Lebih lanjut, ia menambahkan kalau orang yang mengaku sebagai Bripda Saeful Bahri tersebut akan mengembalikan uang itu Rabu (05/06/2013) lalu.
"Baru tahu kalau saya ditipu, karena pada Rabu itu saya telpon nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. Dan sampai saat masih tidak bisa dihubungi lagi," tukasnya.
Sedangkan menurut Hamdan, pada awalnya dia tidak mengetahui kalau uang tersebut dikirim ke orang lain. Pasalnya ketika korban minta tolong kirimkan uang, ia mengatakan kalau uang kiriman dari orang tuanya kelebihan. Sehingga dikirim kembali.
"Dia minta tolong kirimkan uang ke bapaknya, katanya uang yang dikirim kelebihan. Karena percaya makanya saya tolong mengirimkan lewat Bank BRI," ujarnya.
Dikatakannya, ia juga merasa dibohongi oleh Normen. Pasalnya ia mengatakan kalau uang tersebut akan dikirim ke rekening orangtuanya. Dan setelah ada kejadian ini, baru mengetahui kalau uang tersebut dikirim ke pelaku penipuan.
"Yang rugi kan bukan saya, karena uang tersebut milik dia. Namun merasa kecewa saja, karena ketidakjujurannya," cetusnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tanjungpinang, AKP Imawan Rantau ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya, korban sudah membuat laporan.
"Korban sudah membuat laporan dan sudah dimintak keterangan oleh anggota Satreskrim. Dan sekarang kasusnya dalam lidik," ujarnya.(rep03)