Pekanbaru-Ketebalan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di sejumlah kabupaten dan kota di Riau semakin menunjukkan peningkatan.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Selasa (25/8/2015) pagi, asap pekat terpantau di wilayah Pekanbaru dan Pelalawan.
"Pagi ini ada penurunan jarak pandang akibat kabut asap di beberapa kabupaten dan kota antara lain di Pekanbaru, Dumai, Rengat dan Pelalawan. Namun kondisi terparah terpantau di wilayah Pekanbaru dan Pelalawan dengan jarak pandang hanya 500 meter," ujar Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Dikatakan Sugarin, kabut asap tersebut merupakan dampak masih terjadinya kebakaran lahan dan hutan di sejumlah provinsi di Sumatera. "Dari pantauan Satelit Terra dan Aqua, hari ini di Sumatera terdeteksi 85 titik panas atau hotspot. Sementara di wilayah Riau sendiri ada empat hotspot yang terpantau," sebutnya.
Titik panas di sumatera tersebut tersebar di Provinsi Lampung sebanyak 2 titik, Jambi sebanyak 33 titik, Bangka Belitung 6 titik, Bengkulu 1 titik, Aceh 6 titik, dan Sumsel 36 titik. "Untuk wilayah Riau, empat titik panas terdeteksi di Inhu, Inhil, Kampar, dan Pekanbaru, masing-masing satu titik," lanjutnya.
Menurut prakiraan BMKG, secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau masih cerah berawan. Peluang terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian utara, timur dan tengah pada sore atau malam hari. (rep05/rpc)