BAGANSIAPI-API - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Ir Amiruddin mengajak segenap kalangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan untuk bersama-sama membenahi pendidikan dan melakukan evaluasi menyeluruh untuk peningkatan mutu pendidikan.
Ini tidak terlepas dari kekecewaan Kadisdik melihat kenyataan prestasi lulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat berada di urutan 12 atau paling bawah dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
“Bagaimana kami betul-betul mengevaluasi proses pendidikan yang dijalankan selama ini. Saya teringat hasil kelulusan UN kemarin paling rendah apa sebab, apa karena guru tidak memberikan pelajaran dengan benar kepada siswa, apa karena materi atau metode yang tidak tepat, atau karena guru tak pernah masuk,” kata Amiruddin bertanya, Senin (1/6) di kantor Disdik Rohil, kawasan Batu Enam, Bagansiapiapi.
Menurutnya, banyak indikator yang bisa dipelajari lebih lanjut dan menjadi bahan pertimbangan kenapa prestasi di bidang pendidikan belum membaik. Pribadi, Amiruddin berkeyakinan faktor guru maupun fasilitas merupakan hal utama yang menyebabkan masih rendahnya mutu pendidikan.Dalam artian masih banyak guru yang belum memenuhi sertifikasi dan kompetensi yang memadai.
“Ini dibuktikan dengan adanya kegiatan OSN guru bidang studi, kemarin. Nilainya mengecewakan dimana yang tertinggi nilainya cumai 61 saja, nomor dua nilainya 40 dan nomor tiga se-Rohil sekitar 38 padahal standar saja sekitar 55,” katanya.
Dengan kenyataan itu maka kualitas yang ada di sekolah juga disebut tergantung dari kualitas guru.
Ia menjelaskan, Disdik padahal sudah sekuat tenaga untuk mengangkat kapasitas guru, misalnya dengan program beasiswa bagi guru tamatan SMA dikuliahkan hingga mencapai sarjana atau strata satu.
Di sisi lain ada persoalan dimana guru mengambil pendidikan sarjana yang tidak sesuai dengan bidang studi sehingga tidak berkaitan dalam hal peningkatan kualitas pendidikan.
Ia menegaskan, kompetensi itu seharusnya sesuai dengan pengetahuuan dan yang diajarkan oleh guru bersangkutan. “Ke depan mari sama-sama kita bangun dunia pendidikan Rohil agar kualitasnya lebih baik lagi. Saya yakin anak didik kita pintar-pintar cuma mungkin pelajaran yang diberikan metodenya tak sesuai, sehinga tak bisa bersaing di luar,’’ jelasnya.
‘’Contohnya kemarin ada jatah beasiswa 12 buah untuk kuliah di UGM dan sayangnya yang lulus hanya dua orang saja padahal beasiswa yang diberikan besar mencapai Rp150 juta per tahun,” ujarnya.
Amiruddin mengharapkan, agar nantinya prestasi bidang pendidikan bertambah membaik kuncinya dengan saling bekerja sama, membenahi berbagai faktor yang perlu ditingkatkan dan melakukan evaluasi menyeluruh.(rep04/rpc)