PEKANBARU - Mengatur keuangan memang bukan hal yang mudah dilakukan baik untuk pria dan wanita. Sebagian orang bahkan menganggap jika mengelola finansial lebih sulit dari pada mendapatkan uang. Hal ini menyebabkan pengeluaran sering tak terkontrol meski penghasilan bertambah. Terlebih untuk wanita yang memiliki sejumlah 'tantangan' seperti mudah tergoda untuk menghabiskan uang secara emosional. Kesalahan seperti apa yang paling sering dilakukan wanita ketika mengatur keuangan?
1. Membiarkan Orang Lain Mengelola Keuangan
Wanita dinobatkan sebagai 'Menteri Keuangan' di dalam rumah tangga. Namun tak sedikit dari mereka yang menyerahkan tugas tersebut kepada orang lain, seperti suami atau pengelola finansial profesional. Hal tersebut memang tidak dilarang. Tapi sebaiknya mereka tetap mengetahui apa yang terjadi kondisi keuangan rumah tangga mereka. Dengan begitu, wanita bisa ikut menentukan keputusan dengan lebih sehat.
2. Tidak Memikirkan Investasi
Bukan rahasia lagi jika wanita hidup lebih lama dari pada pria. Buktinya kebanyakan orang tertua di dunia adalah wanita. Untuk itu, mereka harus menyiapkan dana pensiun yang lebih mantap untuk berjaga-jaga. Investasi menjadi cara yang paling efektif dan efisien untuk melipat gandakan penghasilan.
Sebagian wanita mungkin takut untuk mulai berinvestasi karena khawatir akan tertipu atau merasa tidak memiliki bakat. Mereka juga tak memiliki banyak waktu untuk mengawasi bisnis tersebut. Menurut Dailyworth, sebaiknya wanita tetap berinvestasi namun disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas waktu. Misalnya dengan menyimpan emas batangan, perhiasan, atau benda berharga lainnya agar bisa sewaktu-waktu bisa dijual ketika diperlukan.
3. Terlalu Mengutamakan Kepentingan Anak
Sudah menjadi naluri seorang ibu untuk mengutamakan kepentingan anak. Namun sebagian dari mereka terlalu jauh dalam melakukannya. Beberapa ibu masih saja mendukung keuangan anak yang sudah dewasa. Uang tersebut pun kerap diambil dari tabungan untuk masa tua mereka. Membantu buah hati memang tidak dilarang. Tapi usahakan agar Anda tidak memberikan semuanya. Hal ini juga penting dilakukan agar anak bisa menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri.
4. Tidak Berdiskusi dengan Pasangan
Tak sedikit wanita yang merasa bahwa mereka memiliki hak prerogatif dalam mengurus keuangan rumah tangga. Padahal sebagai istri, mereka juga harus tetap berdiskusi dengan suami terutama mengenai keputusan-keputusan penting. Mengambil keputusan sendiri sebaiknya dihindari karena tidak bijaksana dan menyinggung perasaan pasangan sehingga dapat memicu pertengakaran. Meski suami jarang terjun langsung dalam mengelola finansial ada baiknya Anda memberitahu setiap pengeluaran atau pemasukan paling tidak secara umum.
(rep05/dc)