BAGANSIAPIAPI - Guna mengetahui keseriusan para investor yang hendak berinvestasi di Rokan Hilir, Pemkab terpaksa menanyakan sumber dana investasi dan melakukan ekpose potensi daerah. dengan demikian, tidak semua pengusaha yang berminat menanamkan investasi di daerah akan diterima..
Hal ini dikarenakan meski selama ini banyak pengusaha yang ingin berinvestasi di Rokan Hilir, namun tidak semuanya terealisasi. Agar tidak sia-sia, maka sejak dini Pemkab terpaksa menanyakan sumber dana investasi.
''Kita menanyakan dari mana asal sumber dana ekspansi usaha mereka hanya untuk melihat dan mengetahui sejauhmana keseriusan mereka dalam berinvestasi di Rokan Hilir,'' ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Rokan Hilir, Riau, seperti yang dikutip dari GoRiau.com, Kamis (19/3/2015)
''Kemarin juga ada investor yang mau membangun pabrik kelapa sawit di Bangko Pusako dan Batu Hampar. Untuk mengetahui potensi kedua daerah itu, kita lakukan ekspose potensi daerah,'' ujarnya.
Indra Putra Yana mengatakan, untuk membangun sesuatu perlu ditinjau rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan apakah lokasi itu termasuk dalam hutan kawasan atau tidak. Untuk mengetahui itu, perlu melibatkan Badan Pertanahan. Apalagi rencana pembangunan yang akan diwacanakan oleh para investor meliputi beberapa sektor seperti perkebunan, perikanan darat, manufaktur dan sektor lainnya. ''Yang lama biasanya pada saat proses pengurusan membuat sertifikat tanah. Kira kira mencapai 3 bulan,'' kata Indra.
Dikatakan Indra, iklim usaha di Rokan Hilir berbeda dengan Singapura. Disana kalau membangun usaha, mendapat dukungan dari masyarakatnya. Sedangkan disini, Pemkab harus melalui pertimbangan dan juga butuh sosialisasi kepada masyarakat karena khawatir ada penolakan dari masyarakat setempat.
''Saya meyakini baik pemerintah pusat maupun daerah tidak pernah menghambat keinginan investor. Namun ada prosedur yang harus dilalui sehingga membuat lamanya administrasi,'' katanya. (rep01)