Jakarta - Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah hari ini menembus level Rp12.515, turun 17 poin, atau 0,14 persen. Hal itu menunjukkan, selama dua hari perdagangan terakhir rupiah kembali merosot.
"Tak jauh berbeda dengan IHSG (indeks harga saham gabungan), rupiah turut tersengat sentimen The Fed. Tampaknya, sudah menjadi siklus di mana setiap berlangsungnya pertemuan The Fed, pergerakan rupiah pun cenderung menurun," ujar Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada kepada VIVA.co.id melalui pesan singkatnya.
Menurut dia, para pelaku pasar lebih memilih untuk mentransaksikan dolar, dengan harapan akan adanya kepastian mengenai pengumuman lanjutan suku bunga The Fed. "Rupiah masih akan berada di atas target level suppport (batas bawah) Rp12.505 per dolar AS," ungkapnya.
Dengan demikian, Reza memperkirakan, rupiah masih belum jauh dari kisaran Rp12.490-Rp12.505 per dolar AS. "Tetap berhati-hati terhadap masih adanya potensi pelemahan lanjutan," tambahnya. (rep01/vnc)