Pekanbaru-Pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara Cabang Pekanbaru, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau dikabarkan terus berlanjut hingga malam jelang Natal 25 Desember akibat adanya pemeliharaan jaringan.
"Namun kalau itu pemeliharaan rutin, bisa ditunda jika memang di hari-hari tertentu," kata Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Sarno kepada Antara di Pekanbaru, Selasa siang.
Sebelumnya Humas PLN Cabang Pekanbaru Abdul Havis mengatakan dilanjutkannya pemadaman bergilir kali ini karena ada permintaan pemeliharaan di jaringan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng).
"Pemadaman akibat pemeliharaan ini dilaksanakan hingga tanggal 24 Desember. Tapi kalau bisa jangan sampai," katanya.
Sementara itu, Sarno mengatakan, pihaknya akan berupaya bagaimana agar acara Misa Malam Natal tidak terganggu dengan pemadaman bergilir.
"Kalau hanya pemeliharaan dan bukan karena kekurangan daya, sebenarnya bisa didelay atau ditunda," katanya.
Pemadaman listrik secara bergilir telah dilakukan PLN Cabang Pekanbaru WRKR sejak awal Desember 2014, menyebabkan puluhan ribu pelanggan rumah tangga dan bisnis menjadi gelap gulita pada malam hari.
Menurut data resmi perusahaan tersebut, saat ini PLN Cabang Pekanbaru memiliki ratusan ribu pelanggan dan terbesar berada di wilayah Kota Pekanbaru, termasuk di dalamnya ratusan fasilitas sosial seperti gereja.
Khusus untuk pelanggan kalangan rumah tangga dengan daya terpasang 900 VA, tercatat ada sebanyak 320.810 pelanggan dan terbanyak berada di Pekanbaru.
Sementara itu untuk pelanggan golongan sosial ada sebanyak 4.051, bisnis mencapai 7.972 dan pemerintahan sebanyak 424 pelanggan.
Sementara untuk pelanggan dengan daya 1.300 VA ke atas perusahaan tersebut memiliki jumlah pelanggan yang mencapai lebih 120 ribu pelanggan mulai dari pelanggan rumah tangga, sosial, bisnis, dan pemerintahan.
Sebagian besar itulah yang harus menerima "jatah" pemadaman bergilir dengan alasan pemeliharaan.
Dalam beberapa pekan terakhir dipenghujung tahun 2014, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) telah melakukan berulang kali pemadaman bergilir dengan alasan pemeliharaan rutin.
Sebelumnya, seperti kata Abdul Havis, pemadaman bergilir dilakukan pada 9 hingga 14 Desember 2014 dengan alasan pemeliharaan rutin.
Ketika itu, PLN WRKR memadamkan listrik ratusan ribu pelanggan selama delapan jam/hari untuk satu kawasan yang mendapat "jatah" pemadaman.
Kemudian perusahaan tersebut kembali melakukan pemadaman bergilir dengan durasi dua jam/hari dimulai pada beberapa hari lalu dan katanya akan terus berlangsung hingga 24 Desember 2014.
Pemadaman listrik tersebut mendapat kecaman sejumlah pihak, baik mahasiswa maupun pemerhati ekonomi.
Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa, sementara ekonom menyebut pemadaman listrik dapat merugikan kalangan usaha mikro, kecil dan menengah. (rep05)